https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

June 15, 2022 – terasberita9

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Cegah PMK, Bupati KH Salwa Arifin Tinjau Ternak di Desa Jetis Curahdami

Cegah PMK, Bupati KH Salwa Arifin Tinjau Ternak di Desa Jetis Curahdami

Terasberita9.com, Bondowoso – Bupati Bondowoso, KH. Salwa Arifin bersama Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) meninjau Hewan ternak yang terpapar Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), di Desa Jetis, Kecamatan Curahdami, Rabu (15/6/2022).

Penduduk Desa Jetis mayoritas pekerjaannya  adalah peternak Sapi.Dengan mewabahnya PMK, otomatis pendapatan atau penghasilan masyarakat setempat mandek atau tidak maksimal.

Menurut  Kepala Desa setempat, Saibudin Hakim mayoritas pekerjaan masyarakat desa Jetis adalah peternak sapi, selain itu juga ada peternakan hewan lainnya.

“Di desa Jetis ada 153 hewan ternak yang terpapar, ” ungkapnya.

Disampaikannya, untuk saat ini Sapi yang terpapar merupakan hewan peliharaan dari berbagai macam ketegori, ada yang milik pribadi dan ada yang bukan.

Meski tidak menular kepada manusia, PMK merupakan salah satu faktor penyebab berkurangnya populasi ternak yag ada di bondowoso, bahkan di luar daerah, sehingga wabah tersebut harus secepat  mungkin di atasi agar sebaran PMK tidak meluas.

Selaras dengan hal itu, Bupati KH Salwa berpesan kepada seluruh masyarakat dan Jajaran Instansi yang membidangi agar terus melakukan konsolidasi dan pemantauan secara maksimal kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada di wilayah bondowoso.

“Ini merupakan tanggung jawab pemerintah dalam penuntasan PMK,” paparnya.

Selain itu, KH Salwa meminta kepada masyarakat agar terus melakukan koordinasi dengan pihak – pihak yang menangani apabila menemukan gejala – gejala PMK pada hewan ternak mereka.

“Saya himbau kepada masyarakat agar segera melaporkan kepada petugas ternak apabila menemukan gejala PMK pada hewan ternak,” tutup KH Salwa . Bond

Kader IPNU Mojokerto Dinobatkan Duta Genre Inspirator Jatim 2022

Kader IPNU Mojokerto Dinobatkan Duta Genre Inspirator Jatim 2022

Terasberita9,Mojokerto-Mohamad Fawaid, kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) asal Kota Mojokerto baru saja dinobatkan sebagai Duta Genre Inspirator Provinsi Jawa Timur (Jatim). Penobatan duta tersebut dipusatkan di Royal Plaza Surabaya, Sabtu (11/06/2022). Ia juga sosok laki-laki multitalenta dengan segudang prestasi yang disandang.

Fawaid merupakan mahasiswa Universitas Terbuka Pokjar Al Khodijah Kota Mojokerto jurusan manajemen. Ia mengaku ingin mencari pengalaman tentang kesehatan remaja, dan membuktikan bahwa dari kalangan santri juga bisa bersaing di bidang formal.

“Saya menjalani karantina selama 2 hari pada Kamis hingga Jumat (09-10/06/2022) di Hotel Suites Surabaya. Dan grand finalnya di Royal Plaza Surabaya,” katanya kepada NU Online Jatim, Selasa (14/06/2022).

Menurutnya, proses seleksi yang pertama adalah desk audit yang diikuti 38 kota/kabupaten se-Jawa Timur. Kedua, diambil 21 besar kemudian mengikuti seleksi daring pada 10-20 Mei 2022. Ketiga, diambil tahap 10 besar yang seleksi dilakukan secara offline di Surabaya.

“Dari 10 besar diambil 3 juara putra dan  putri berpasangan dan 3 juara atribut yaitu duta genre sosial media inspiratif, duta genre influencer, dan duta genre media inspirator,” terangnya.

Anggota Departemen Dakwah PC IPNU Kota Mojokerto ini menuturkan, faktor pendukungnya adalah orang tua, dan yang kedua adalah kiainya, KH Agus Muhamad Gufron, Pengasuh Pondok Pesantren Dakwatul Hikmah Wringinrejo, Sooko, Mojokerto.

“Saya yang merupakan keluarga kecil dan hidup sangat sederhana ingin sekali mengangkat derajat orang tua melalui kompetisi ini,” tuturnya.

Pihaknya membagikan tips dan trik jika ingin sepertinya. Pertama usaha dan doa harus seimbang, pada usaha harus diperoleh dengan semangat yang tinggi dan doa mesti ikhlas dan tulus. Kedua, terus berbuat baik kepada siapa pun orangnya dengan melakukan semuanya dengan penuh kedisiplinan.

“Semoga bisa menjadi remaja yang bisa memberikan motivasi kepada remaja dan masyarakat sekitar tentang kesehatan remaja agar apa yang di cita-citakan dalam progam genre tercapai,” tandasnya.

Pria kelahiran Mojokerto 02 Februari ini berharap, seluruh santri di Indonesia terus dan bersyiar di jalannya masing-masing seperti di duta genre ini.

“Janganlah merasa minder tentang background yang agamis, tapi justru itu menjadikan suatu keistimewaan yang harus di tunjukkan,” pungkasnya.

Ragam Prestasi

Berkat talentanya yang beragam tersebut, Fawaid berhasil menyabet beragam penghargaan, mulai tingkat kabupaten hingga Jatim. Di antaranya, juara 1 imam se-Kota Mojokerto, juara 1 MTQ Remaja Pemkot Mojokerto, juara 1 lomba Pramuka se-Kota Mojokerto. Juga juara 2 MTQ Milad MAN Kota Mojokerto, penghargaan siswa teladan MTs Nurul Jadid, juara 2 dan 3 shalawat religi Gema FM Kota Mojokerto.

Selanjutnya, pernah meraih juara 1 MTQ Aksioma Kota Mojokerto, juara 2 MTQ Kota Mojokerto, juara 1 banjari tingkat pelajar SMKN 1 Kota Mojokerto, juara 2 Fesban Cosmic se-Jawa Timur. Berikutnya juara 2 Fesban MBI Amanatul Ummah se-Jawa timur, juara 3 Fesban MBF Amanatul Ummah se-Jawa Timur, Juara 2 MTQ Unisma Mojokerto Raya, juara 4 MTQ Unisma Kota Mojokerto, termasuk juara 2 dai daiyah MUI Kota Mojokerto.

Di bidang lain, ia terpilih sebagai Duta Baca Persahabatan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Mojokerto, juara 1 Duta Genre Putra Kota Mojokerto, juara Genre Media Inspirator Provinsi Jatim 2022.

Sementara pendidikannya ia mulai dari TK Islam Nurul Huda Kota Mojokerto, MI Nurul Huda 2 Kota Mojokerto, MAN Kota Mojokerto. Untuk pendidikan non formal, yaitu di Pesantren Dakwatul Hikmah Wringinrejo, Sooko, Mojokerto.(NUo)

Ketum PW GP Ansor;Rencana Deklarasi IKA GP Ansor Sebagai Gerakan Tidak Produktif Dan Tidak Konstruktif

Ketum PW GP Ansor;Rencana Deklarasi IKA GP Ansor Sebagai Gerakan Tidak Produktif Dan Tidak Konstruktif

terasberita9,Surabaya – Beredarnya broadcst undangan deklarasi Ikatan Alumni GP Ansor (IKA GP Ansor) yang dalam informasi tersebut akan dilangsungkan di surabaya, telah membuat banyak pihak bersuara.

Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur melalui Ketuanya Gus Syafiq Syauqi meminta kepada semua pihak untuk tidak membuat gerakan diluar sistem organisasi GP Ansor, Rabu (15/06/2022).

Dalam pernyataannya, Gus Syafiq menilai bahwa gerakan untuk membentuk IKA GP Ansor yang menjadi isu hangat hari ini adalah gerakan yang tidak produktif bagi organisasi, ia menilai saat ini yang dibutuhkan oleh GP Ansor bukan membentuk wadah alumni, tapi revitalisasi peran keumatan dan kebangsaan di tengah surplus anak muda dan tantangan era disrupsi.

“Kita membaca dan menyimak dengan seksama bahwa rencana deklarasi IKA GP Ansor ini telah menjadi isu dan perbincangan keluarga besar Ansor, sangat disayangkan jika kemudian diskursus kita sebagai kader fokus pada hal yang tidak substansial seperti ini. Harusnya diskusi kita dan gagasan kita lebih progressif dan bermutu” Ujar Gus Syafiq.

Terlebih Gus Syafiq juga mendengar informasi bahwa pembentukan IKA GP Ansor itu tujuannya adalah pragmatis dan jangka pendek.

“Kita juga mencari informasi tentang ini, bahwa memang ada informasi dan analisis bahwa IKA GP Ansor ini tujuannya adalah politis menyambut kontestasi 2024. Semoga semuanya kembali pada frame besar bahwa GP Ansor adalah Organisasi Idealis yang membawa misi besar Islam dan Indonesia” Imbuhnya.

Seperti diketahui bahwa rencana deklarasi yang bakal digelar di Parkir Barat Museum NU Kota Surabaya tersebut di luar sepengetahuan dan garis organisasi GP Ansor.

Gus Syafiq berharap kepada siapapun yang hendak melakukan deklarasi itu untuk memgurungkan niat dan kembali kepada tatanan organisasi yang selama ini sudah sangat baik.

“Kepada para penggagas, kami harap ini untuk segera diakhiri, GP Ansor butuh ide gagasan lain untuk kebesaran organisasi, bukan gagasan yang belum lahir saja sudah bikin gaduh dan tidak produktif” Pungkasnya.(MIA)

Pemprov Jatim Bantah Atas Tuduhan Penahanan Ijazah Oleh Pemkot Surabaya

Pemprov Jatim Bantah Atas Tuduhan Penahanan Ijazah Oleh Pemkot Surabaya

Terasberita9,Surabaya-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur melalui Kepala Dinas Pendidikan Wahid Wahyudi membantah adanya penahanan ratusan ijazah para pelajar SMA/SMK seperti yang dituduhkan Pemkot Surabaya. Ia pun menyebut ijazah para pelajar itu hanya belum diambil saja ke sekolah, bukan ditahan.

Pernyataan ini disampaikan Wahid, setelah dia mengkonfirmasi masalah itu pada masing-masing kepala sekolah yang ada.

“Setelah saya cek kepada kepala sekolahnya, bukan ditahan (ijazah). Tetapi yang bersangkutan (pelajar) belum mengambil ke sekolah,” kata Wahid, Rabu (15/6).

Ia pun menegaskan tidak pernah ada penahanan ijazah oleh pihak sekolah. Untuk meyakinkan para pelajar itu, Wahid bahkan mengklaim jika ada penahanan ijazah oleh sekolah, maka mereka diminta untuk menelepon dirinya di hadapan kepala sekolahnya masing-masing.

“Sudah saya bilang, temui kepala sekolahnya, telepon saya apabila ada penahanan ijazah di depan kepala sekolahnya. Tidak ada penahanan ijazah,” tegasnya kembali.

Sebelumnya, Pemkot Surabaya menebus 729 ijazah milik pelajar SMA/SMK sederajat yang ditahan sekolah karena belum melunasi tunggakan administrasi Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Uang yang digunakan untuk menebus ratusan ijazah itu berasal dari zakat para aparatur sipil negara (ASN) di Pemkot Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, uang senilai Rp1,7 miliar yang digunakan untuk menebus ijazah berasal dari zakat yang dibayarkan ASN. Melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Surabaya, zakat yang dibayarkan ASN itu dikelola, lalu digunakan untuk menebus ijazah.

“Jadi dari 729 (ijazah) tadi, uang untuk menebus ijazah itu totalnya Rp1,7 miliar. Dari mana uangnya? dari Baznas. Baznas dari zakat para ASN. Inilah yang saya bilang membangun Surabaya melalui gotong-royong,” katanya, Selasa (14/6).

Meski demikian, Eri tak menginginkan lagi ada pelajar Surabaya yang ijazahnya sampai ditahan pihak sekolah. Karena menurutnya, mencerdaskan anak bangsa sudah menjadi tanggung jawab dan kewajiban pemerintah.

“Entah uang gedung atau apa itu menjadi tanggung jawab pemerintah. Semoga tahun ini yang terakhir dan tidak ada lagi (pelajar) yang tidak bisa menebus ijazahnya,” tegasnya.

Dia menyatakan, sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Bahkan, apabila bantuan operasional sekolah (BOS) maupun bantuan operasional pendidikan daerah (Bopda) belum cukup untuk mengcover, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga siap membantu menganggarkan melalui beasiswa.

“Kalau ternyata masih ada yang dibutuhkan, maka kita juga anggarkan untuk beasiswa anak-anak SMA sederajat. Jadi, berapa ratus ribu umpamanya, setelah itu jangan lagi diminta,” papar dia.

 

Eri meyakini, bahwa Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim memiliki semangat yang sama dalam mencerdaskan anak bangsa. Oleh sebabnya, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dalam upaya menyelesaikan persoalan pendidikan tersebut.

“Yang terpenting, di Surabaya tidak ada lagi anak yang tidak bisa meneruskan ke jenjang pendidikan atau bekerja, karena tidak punya ijazah lantaran ditahan,” pungkasnya.(Mrd)

 

Menang Atas Nepal Garuda Muda Lolos Ke Piala Asia 2023

Menang Atas Nepal Garuda Muda Lolos Ke Piala Asia 2023

Terasberita9,Jakarta – Timnas Indonesia dipastikan lolos ke Piala Asia 2023 setelah menaklukan Nepal dengan skor 7-0 di Stadion Internasional Jabar Al-Ahmad, Kuwait, Rabu dini hari, 15 Juni 2022.

Kemenangan atas Nepal ini membuat poin Indonesia menjadi enam. Indonesia sukses lolos sebagai runner up Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 dan menemani Yordania.

Kemenangan atas Nepal ini membuat Timnas Indonesia masuk ke dalam lima runner-up terbaik yang layak tampil di putaran Piala Asia 2023.

Dengan hasil ini Indonesia bakal mencatat penampilan kelimanya di Piala Asia.

Sebelumnya, skuad Garuda berkompetisi pada edisi 1996, 2000, 2004 dan 2007. Selama itu, Indonesia tak pernah berhasil lolos dari fase grup.

Jalannya Pertandingan Timnas Indonesia vs Nepal
Timnas Indonesia langsung menekan sejak menit-menit awal. Sundulan Dimas Drajad memanfaatkan umpan lambung Asnawi dari sisi kanan lapangan sukses mengoyak gawang Nepal di menit ke-6. Skor 1-0 untuk keunggulan Indonesia.

Pertandingan semakin berat bagi Nepal setelah pemain mereka, Suman Aryal, mendapatkan kartu kuning kedua pada menit ke-33 dan harus keluar lapangan.

Keunggulan untuk Timnas Indonesia bertambah pada menit ke-43. Gol tercipta lagi-lagi dari pergerakan Asnawi di sisi kanan lapangan.

Melakukan penetrasi ke kotak penalti, Asnawi melepaskan umpan mendatar ke arah Dimas Drajad. Menariknya Dimas memilih mengolongkan bola dan membiarkannya disepak oleh Witan Sulaeman yang berdiri bebas di belakangnya. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum.

Masuk babak kedua, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-Yong, melakukan pergantian pemain. Marselino Ferdinan masuk menggantikan Marc Klok dan Rafli Muhammad menggantikan Dimas Drajad.

Melawan 10 pemain Nepal, Timnas Indonesia tampak digdaya. Pasukan Garuda kembali menambah keunggulan di menit ke-54. Berawal dari kemelut di depan gawang hasil sepak pojok, Fachrudin Aryanto sukses menceploskan bola ke gawang.

Satu menit kemudian, Saddil Ramadani mencetak gol untuk mengubah papan skor menjadi 4-0 memanfaatkan umpan Rafli Muhammad.

Pada menit ke-79 Timnas Indonesia kembali merobek jala lawan. Kali ini sepakan Elkan Baggott dari luar kotak pinalti gagal dihalau Deep Karki.

Tak berselang lama, di menit ke-80, Witan Sulaeman menambah pundi-pundi gol Indonesia ke gawang Nepal menjadi 6-0.

Terus menekan Indonesia menambah keunggulan menjadi 7-0 di menit ke-90. Gol disumbangkan oleh Marselino Ferdinan lewat sepakannya dari luar kotak pinalti.

Keunggulan Timnas Indonesia bertahan hingga akhir pertandingan

Susunan pemain:
Indonesia: Nadeo Argawinata-pg, Pratama Arhan, Elkan Baggott, Fachruddin Aryanto (kapten), Rizky Ridho, Asnawi Mangkualam Bahar, Marc Klok, Ricky Kambuaya, Witan Sulaeman, Muhammad Dimas Drajad, Saddil Ramdani.

Nepal: Deep Karki-pg, Shiva Gurung, Bikash Tamang, Suman Aryal, Sunil Bal, Prince Karki, Arik Bista, Nir Kumar Rai, Pujan Uperkoti (kapten), Rajan Gurung, Santosh Tamang.

Wali Kota Surabaya Menyampaikan Bahwa SMP Negeri Maupun Swasta Memiliki Kualitas Yang Sama

Wali Kota Surabaya Menyampaikan Bahwa SMP Negeri Maupun Swasta Memiliki Kualitas Yang Sama

Terasberita9,Surabaya-Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memastikan bahwa kualitas sekolah di tingkat SD dan SMP Negeri maupun Swasta adalah memiliki kualitas yang sama, yakni untuk menyediakan kebutuhan pendidikan yang layak dan bisa dijangkau bagi anak-anak di Kota Pahlawan.

“SMP Negeri memang terbatas jumlahnya, tidak mungkin semua anak bisa masuk. Maka, saya menyampaikan bahwa SMP Negeri maupun Swasta tidak berbeda dan memiliki kualitas yang sama,” kata Eri Cahyadi, Selasa (14/6/2022).

Tidak dipungkiri, bahwa masih terdapat wali murid atau orang tua siswa yang khawatir jika anak-anak mereka tidak bisa diterima di SMP Negeri, mengingat saat ini adalah masa Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2022 di Kota Surabaya.

Rasa kekhawatiran tersebut, adalah mengenai jumlah SMP Negeri di Kota Surabaya tidak bisa menampung banyaknya peserta didik, yang menginginkan duduk di bangku sekolah menengah pertama tersebut.

Karena itu, Pemkot Surabaya terus berupaya untuk memaksimalkan kualitas SMP Swasta, agar setara dengan SMP Negeri di Kota Pahlawan. Ia mencontohkan, seperti kebutuhan laboratorium, maka di SMP Swasta juga harus memiliki fasilitas yang sama.

“Yang harus kita buat adalah standar pelayanan minimal. Hal ini sudah kita koordinasikan dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Negeri dan Swasta. Yakni, bagaimana sekolah swasta bisa ditingkatkan kualitasnya dan kebutuhannya, sama dengan sekolah negeri,” terang dia.

Ia menjelaskan, bahwa dalam masa pendidikan wajib sembilan tahun, semua anak-anak di Kota Surabaya harus mendapatkan pendidikan yang layak. Pemkot Surabaya juga terus berusaha memberikan intervensi untuk sekolah swasta, salah satunya adalah peningkatan sertifikasi guru.

“Sekarang sudah sama antara sekolah negeri dan swasta. Maka, kita juga harus sepakat, bahwa sekolah swasta yang baru berdiri jangan tiba-tiba meminta bantuan,” ungkap dia.

Menurut dia, Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya bersama MKKS negeri dan swasta, harus memprioritaskan sekolah swasta yang layak untuk menerima bantuan.

“Harus ada kesepakatan bersama antara MKKS negeri dan swasta, yang tahun berapa dulu yang kita bantu. Akhirnya masuk dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), karena sekolah ini jumlahnya sekian masuk dalam tahun sekian,” jelas dia.

Sedangkan mengenai penambahan sekolah atau unit baru untuk SMP Negeri, Pemkot Surabaya akan menghitung terlebih dahulu mengenai kebutuhan di masing-masing wilayah per kecamatan. Yakni, jumlah SD Negeri dan Swasta, serta SMP Negeri dan Swasta.

“Sebetulnya yang akan masuk SMP berapa, Itu bisa dilihat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) untuk 5 tahun kedepan. Setelah 5 tahun kedepan itulah kita bisa tau, perlukah menambah SMP atau tidak,” terang dia.

Jika memang diperlukan penambahan sekolah, maka Dispendik Kota Surabaya akan berkoordinasi dengan MKKS Negeri dan Swasta.

“Kalau kurang, maka harus kita sepakati ditambah. Tapi kalau di wilayah itu sudah penuh, bahkan berlebih, bagaimana? Karena ada, di titik tertentu, jumlah kampungnya padat jumlah sekolahnya sedikit dan ada yang wilayahnya tidak padat, tapi sekolahnya banyak,” ungkap dia.

Meski demikian, untuk siswa dari kategori keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang masuk ke sekolah swasta, ia menegaskan bahwa Pemkot Surabaya bertanggung jawab selama peserta didik mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.

“Kalau MBR pastilah (intervensi) dan tidak ada biaya penarikan lagi. Seragam dan uang gedung menjadi tanggung jawab Pemkot Surabaya. Kami dengan MKKS negeri dan swasta juga sepakat, jangan sampai ada sekolah swasta yang menarik uang,” tegas dia. (ssr)