https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

June 17, 2022 – terasberita9

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Rais ‘Aam PBNU Menerima Kunjungan Kehormatan Ulama Rusia

Rais ‘Aam PBNU Menerima Kunjungan Kehormatan Ulama Rusia

Terasberita9,Jakarta-Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menerima kunjungan kehormatan dari Grand Mufti Rusia, Mr Albir Krganov di kediamannya di Pondok Pesantren Miftachussunnah di Jalan Kedung Tarukan No. 100 Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/6/2022). Tujuan kunjungan ini tak lain untuk mempererat hubungan antarumat Islam, khususnya para ulama di kedua negara.

Dalam kunjungan yang berlangsung sejak pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, kedua tokoh ini membicarakan berbagai hal mulai dari kondisi umat Islam di kedua negara, mazhab yang mayoritas diikuti hingga potensi kerja sama antarumat Islam Indonesia dan Rusia.

Mr Albir Krganov, yang menjabat sebagai ketua majelis spiritual Islam di Rusia atau Head of the Spiritual Assembly of Muslim of Russia menjelaskan bahwa jumlah umat Islam di Rusia mencapai 20 juta jiwa.

“Umat islam di Rusia, 20 juta, dan berdampingan harmonis dengan kelompok mayoritas Kristen ortodok,” kata Mr Albir Krganov, di Surabaya.

Grand Mufti Albir Krganov mengaku model kepemimpinan Rais ‘Aam melalui pendekatan tawassut, tasamuh, dan tawazun sangat sesuai dengan model yang ingin dikembangkan di Rusia. Menurutnya, gaya kepemimpinan Islam ala NU di Indonesia dapat menjadi role model keberagamaan umat Islam di masa depan.

Menurut keterangannya, umat Islam di Rusia, memiliki kemiripan dengan umat Islam di Indonesia. Hal ini mengingat mayortitas umat Islam di Rusia menganut Ahlussunnah wal Jamaah. Bedanya, umat Islam di Indonesia mengikuti Imam Syafi’i pada fiqihnya dan Imam Asy’ari dari sisi akidahnya, sedangkan umat Islam Rusia berkiblat pada Imam Hanafi dalam fiqihnya dan akidahnya pada Imam Al-Maturidi. Di akhir kunjungan, Grand Mufti berharap Rais ‘Aam PBNU berkenan mengunjungi umat Islam di Rusia.

Sementara itu, Rais ‘Aam menjelaskan bahwa NU merupakan organisasi dengan jumlah anggota di atas 100 juta jiwa. Dengan angka itu, NU tidak hanya menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia, tetapi juga terbesar di dunia.

Kiai Miftach mengatakan, salah satu kunci sukses NU dalam mengajarkan Islam sehingga diterima oleh masyakat Indonesia adalah karena NU mengajarkan Islam Ahlussunnah Waljamaah sebagaimana diajarkan para pendiri NU. Continue reading →

Tunjangan Insentif Bagi Guru Madrasah Bukan PNS Akan Segera Cair

Tunjangan Insentif Bagi Guru Madrasah Bukan PNS Akan Segera Cair

Terasberita9Jakarta – Proses pencairan tunjangan insentif bagi guru madrasah bukan PNS memasuki tahap akhir. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan tunjangan ini secara bertahap akan segera cair.

“Hasil cek terakhir saya ke jajaran Ditjen Pendidikan Islam, mereka sudah menerbitkan Surat Perintah Pembayaran Dana. Jika begitu, maka KPPN akan segera menyalurkan anggaran yang sudah teralokasi di RKAKL Kementerian Agama ke Rekening Bank Penyalur insentif guru madrasah bukan PNS,” jelas Menag di Jakarta, Kamis (16/6/2022).

“Saya minta akhir Juni 2022, dana ini sudah bisa masuk ke rekening guru madrasah bukan PNS penerima insentif,” sambungnya.

Menurut Gus Men, panggilan akrabnya, insentif ini diberikan kepada guru bukan PNS pada Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA). Besarannya adalah Rp250ribu per bulan dipotong pajak sesuai ketentuan yang berlaku. Saat ini sedang diproses pencairan untuk enam bulan bagi 216ribu guru madrasah bukan PNS. Insentif ini merupakan bentuk rekognisi negara untuk para guru yang telah berdedikasi dan mengabdikan hidupnya dalam mencerdaskan anak bangsa.

“Saya berharap, tunjangan ini bisa memotivasi guru madrasah bukan PNS untuk lebih berkinerja dalam meningkatkan mutu dan layanan pendidikan. Jasa mereka sangat besar dalam peningkatan kualitas proses belajar-mengajar dan prestasi peserta didik di madrasah pada semua level,” harap Gus Men.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani menambahkan, insentif akan diberikan kepada guru yang memenuhi kriteria. Total kuota yang ada, telah dibagi secara proporsional berdasarkan jumlah guru setiap provinsi. Jawa Timur menjadi provinsi dengan kuota terbanyak, karena jumlah guru madrasah bukan PNS juga paling banyak.

“Tunjangan insentif bagi guru bukan PNS pada RA/Madrasah disalurkan kepada guru yang berhak menerimanya secara langsung ke rekening guru yang bersangkutan,” ujarnya.

Sementara Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan M Zain menyampaikan, karena keterbatasan anggaran, insentif diberikan kepada guru madrasah bukan PNS yang memenuhi kriteria dan sesuai dengan ketersediaan kuota masing-masing provinsi.

Adapun kriterianya, lanjut M Zain, adalah sebagai berikut:

  1. Aktif mengajar di RA, MI, MTs atau MA/MAK dan terdaftar di program SIMPATIKA (Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian Agama);
  2. Belum lulus sertifikasi;
  3. Memiliki Nomor PTK Kementerian Agama (NPK) dan/atau Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK);
  4. Guru yang mengajar pada satuan administrasi pangkal binaan Kementerian Agama;
  5. Berstatus sebagai Guru Tetap Madrasah, yaitu guru Bukan Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah, Kepala Madrasah Negeri dan/atau pimpinan penyelenggara pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk jangka waktu paling singkat 2 tahun secara terus menerus, dan tercatat pada satuan administrasi pangkal di madrasah yang memiliki izin pendirian dari Kementerian Agama serta melaksanakan tugas pokok sebagai guru.

“Diprioritaskan bagi guru yang masa pengabdiannya lebih lama dan ini dibuktikan dengan Surat Keterangan Lama Mengabdi,” tegas M Zain.

  1. Memenuhi kualifikasi akademik S-1 atau D-IV;
  2. Memenuhi beban kerja minimal 6 jam tatap muka di satminkalnya;
  3. Bukan penerima bantuan sejenis yang dananya bersumber dari DIPA Kementerian Agama.
  4. Belum usia pensiun (60 tahun). “Ini akan diprioritaskan bagi guru yang usianya lebih tua,” sebut M Zain.
  5. Tidak beralih status dari guru RA dan Madrasah.
  6. Tidak terikat sebagai tenaga tetap pada instansi selain RA/Madrasah.
  7. Tidak merangkap jabatan di lembaga eksekutif, yudikatif, atau legislatif.

“Terakhir, tunjangan insentif dibayarkan kepada guru yang dinyatakan layak bayar oleh Simpatika. Ini akan dibuktikan dengan Surat Keterangan Layak Bayar,” tandasnya.(kmr)

Solusi Lulusan Pesantren Dalam Mencari Lapangan Pekerjaan

Solusi Lulusan Pesantren Dalam Mencari Lapangan Pekerjaan

Terasberita9,Jatim-Pesantren secara umum adalah lembaga pendidikan keagamaan yang berorientasi pendalaman ilmu agama (tafaqquh fiddin) yang meliputi akidah, pendidikan akhlak dan hukum fikih.

Persoalan mengemuka ketika ada sebuah pertanyaan; apakah santri yang pulang (boyong) bisa mendapatkan pekerjaan dan gaji yang layak?

Seperti yang telah disinggung  bahwa pesantren menitikberatkan pendidikan agama dan akhlakul karimah yang memuat bagaimana hukum bersuci, shalat, serta adab, tatakramanya. Bukan diajari untuk mencari pekerjaan dan gaji melangit.

Bahkan dalam level lebih tinggi, santri dididik untuk membersihkan hati yang kotor, menundukkan keinginan duniawi yang membutakan hati, sehingga mereka tumbuh menjadi sosok yang ikhlas, sabar, pemaaf, tawaduk.

Harus diakui selama di pesantren, santri tidak diperkenalkan dunia bisnis, cara mencari uang maupun bekerja profesional. Mereka hanya diperintahkan untuk fokus belajar, ngaji, tidak yang lain.

Meminjam perkataan sebagian orang tua: “ojok mikir nyambut gawe, fokus mondok ae”. Perkataan ini tidak sepenuhnya salah, sebab untuk menghasilkan santri yang berkualitas harus ditunjang dengan ketekunan, rajin belajar dan konsentrasi yang tinggi.

Merespon persoalan di atas, maka jawabannya ada tiga tawaran solusi; menjadi pengajar, pengusaha, melanjutkan studi. Masing-masing memiliki orientasi dan target yang berbeda.

  1. Sebagai pengajar, maka orientasinya adalah khidmah, pengabdian. Targetnya adalah untuk mencerdaskan kader muda atau junior-juniornya di bidang agama. Poin ini mengedepankan keikhlasan, kesabaran, neriman, diberi berapapun legowo karena memang tidak mengharap imbalan. Hal ini berpedoman dari ayat Al-Quran:

????? ???????????? ???????? ???? ?????? ? ???? ???????? ?????? ?????? ????? ?????????????

Artinya: Dan sekali-kali aku tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.

  1. Sebagai pengusaha, maka orientasinya inovatif, proaktif dan berani mengambil resiko. Targetnya adalah meraih keuntungan dan harus belajar menguasai lika-liku dunia usaha, misal bertani, berdagang, desain, menjahit, marketing, beternak, memasak, konveksi dan lain-lain.

Poin ini bisa dipersiapkan dengan cara mengadakan pelatihan wirausaha  (enterpreuner) yang dibimbing oleh para profesional maupun pakar dari alumni yang telah sukses sebagai motivasi dan bekal untuk santri yang akan boyong.

Harapannya agar saat mereka terjun di masyarakat sudah memiliki bekal dan wawasan tentang kewirausahaan, sehingga membentuk kepercayaan diri (confidence) untuk bekerja.

Pentingnya bekerja berdasarkan  ayat:

?????? ?????????? ????????? ??????? ?????????? ???????????? ???????????????? ? ?????????????? ?????? ??????? ????????? ?????????????? ?????????????? ????? ??????? ???????????

Artinya: Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS At-Taubah: 105).

Imam Al-Syafii juga menegaskan:

???? ??????? ?????????? ?????????? ???????????, ?????? ??????? ?????????? ?????????? ???????????, ?????? ???????????? ?????????? ???????????

Artinya: Barang siapa menginginkan kebahagian dunia, maka tuntutlah ilmu dan barang siapa yang ingin kebahagian akhirat, tuntutlah ilmu dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, tuntutlah ilmu.

  1. Melanjutkan studi alias belajar lagi. Artinya pendalaman dengan mondok lagi atau lanjut ke bangku kuliah yang sesuai dengan bidangnya, sehingga akan memperkuat spesialisasi yang dikuasainya.

Misal, lulusan pesantren di bidang fikih, maka bisa dilanjutkan ke jenjang S2-S3 fakultas Syariah di UIN, Al-Azhar atau jika tertarik di bidang Sosiologi, maka bisa melanjutkan ke universitas Oxford, McGill, Harvard. Tak jarang akhirnya mereka menjadi asisten profesor di luar negeri.

Hal ini sesuai syiiran Al-Syafii:

??????? ???????? ???????????? ??????????  # ??????????? ????????? ???????? ???????

Artinya: Kecerdasan, kemauan, sabar, biaya, bimbingan guru dan waktu yang lama.

Dari ketiga tawaran solusi ini diharapkan bisa mengurai kemasygulan wali santri seputar “anak tamat mondok akan bekerja apa dan digaji berapa”. Meskipun kenyataannya banyak pula yang sukses meniti karir menjadi pejabat publik, aparat negara, politisi, kontraktor, makelar.

Walhasil, dunia pendidikan pesantren dan dunia kerja tidak seharusnya dibenturkan, melainkan harus dipertemukan untuk saling melengkapi. Taruhlah contoh diadakan pelatihan di bidang kepenulisan; menulis artikel, menerjemahkan kitab, menerbitkan, hingga memasarkannya.(NUo)