Terasberita9.com, Bangkalan – Kabupaten Bangkalan masuk dalam 3 Kabupaten di Jawa Timur yang terpilih menjadi pilot project (proyek percontohan) dalam penerapan Program Desa Inklusif. Desa Inklusif adalah Program Penguatan Pemerintah dan Pembangunan Desa (P3PD) dari Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Kemendesa PDTT.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bangkalan melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan (PLK) Ali Yusri Purwanto mengatakan, Desa Inklusif adalah Desa sebagai ruang kehidupan dan penghidupan bagi semua warga Desa yang diatur dan diurus secara terbuka, ramah dan meniadakan hambatan untuk bisa berpartisipasi secara setara, saling menghargai serta merangkul setiap perbedaan dalam pembangunan.
“Desa Inklusif akan membuka peluang bagi setiap warga Desa untuk mendapatkan kesempatan berperan atau terlibat aktif sesuai dengan kemampuannya masing-masing dalam penyelenggaraan Desa,” kata Ali Yusri.
Penyelenggaraan Desa Inklusif nantinya akan meliputi penguatan masyarakat Desa yang menjadi subjek pembangunan. Dalam hal ini terdapat kelompok marginal yang hampir tidak mendapatkan perhatian lebih dari berbagai pihak baik masyarakat maupun pemerintah desa. Utamanya yang selama ini mengalami hambatan dalam berekspresi, bersuara dan mengajukan pendapat atas hal-hal yang dialami. Atau mereka yang tidak berdaya di lingkungan besar masyarakat. Kelompok marjinal ini juga adalah warga desa/kelurahan yang selama ini terpinggirkan dan tidak memiliki akses pada penentuan kebijakan yang ada di desa. Kelompok marjinal ini antara lain kaum perempuan, warga miskin, lansia, waria dan disabilitas (cacat).
“Karena pembentukan dan pengembangan Desa Inklusif ini menjadi prasyarat terwujudnya tujuan SDGs Desa utamanya terwujudnya no-one left behind (tidak ada seorangpun yang ditinggalkan). Dengan demikian, pelaksanaan pembangunan Desa dalam tata kelola Desa Inklusif harus membuka akses/peluang, mendorong partisipasi,” imbuhnya.
Di Kabupaten Bangkalan sendiri, penerapan Desa Inklusif akan melibatkan 4 Desa di Dua Kecamatan, yakni Desa Blateran dan Desa Lantek Timur di Kecamatan Galis. Serta Desa Bancang dan Desa Pocong di Kecamatan Tragah. Dimana keempat desa tersebut masing-masing dipimpin oleh Kepala Desa perempuan.
“Insyaallah implementasi dari program Inklusif ini akan dilaksanakan selama dua tahun yaitu 2023 hingga 2024,” tutup Yusri sapaan akrabnya. pemk