https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

November 3, 2022 – terasberita9

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Jelang Musim Tanam, Dispertahorbun Pastikan Tak Ada Kelangkaan Pupuk

Jelang Musim Tanam, Dispertahorbun Pastikan Tak Ada Kelangkaan Pupuk

Terasberita9.com Bangkalan – Memasuki awal musim tanam padi November ini, para petani di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, terancam mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (Dispertahorbun) Kabupaten Bangkalan memastikan stok pupuk untuk masa tanam periode Oktober – Desember tidak akan mengalami kelangkaan.

Kepala Dispertapahorbun Kabupaten Bangkalan Puguh Santoso mengatakan, kuota pupuk untuk Bangkalan masih aman. Sebab realokasi penyaluran pupuk dari provinsi sekitar 15.300 Ton.

“Awalnya memang kuota sebanyak 22.000 ton, tapi pemerintah provinsi merealokasi menjadi sekitar 15.000 Ton,” katanya.

Meskipun begitu, realokasi kuota menjadi sekitar 15.000 tersebut tidak akan membuat pupuk di Bangkalan langka, apalagi kata Puguh, pihaknya kembali meminta tambahan kuota pupuk menjadi 18.500 Ton.

“Surat permintaan sudah kami kirim, kalau nanti disetujui oleh Provinsi, insyaallah stok pupuk kota aman,” tambahnya. pemk

Program BSPS PKE dan Stunting Sasar 750 Rumah

Program BSPS PKE dan Stunting Sasar 750 Rumah

Terasberita9.com, Bangkalan – Program Bantuan Simultan Perumahan Swadaya (BSPS) Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) dan stunting, dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) menyasar 750 rumah di wilayah Bangkalan. Ratusan rumah tersebut tersebar di 3 Kecamatan meliputi Galis, Kokop dan Konang.

Kepala Bidang (Kabid) Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Kabupaten Bangkalan Zainal Abidin, mengungkapkan ada 3 Kecamatan, meliputi 750 rumah yang menjadi sasaran program BSPS PKE Stunting.

“Program BSPS ini dalam rangka penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting dari pemerintah pusat. Ada 750 keluarga penerima manfaat (KPM) program bedah rumah PKE Stunting, tersebar di 3 Kecamatan,” ungkapnya.

Zainal merinci, penerima BSPS PKE Stunting di Kecamatan Galis ada 200 penerima meliputi Desa Tlagah, Daleman, Pekadan dan Lantek Timur. Konang ada 350 penerima di Desa Durin Barat, Genteng, Kanegarah, Bandung dan Batokaban. Kokop ada 200 penerima tersebar di Desa Kokop, Ampara’an, Katol Timur dan Durjan.

“Totalnya 750 orang, data penerimanya langsung dari pusat. Diambil dari pendataan tim fasilitator keluarga berencana (KB) di masing-masing wilayah,” imbuhnya.

Menurutnya, ada beberapa kriteria penerima program tersebut. Diantaranya dinding gedek, lantai tanah serta atap rusak parah, rusak sedang dan serta pencahayaan rumah yang kurang.

“Ini yang menjadi indikator fasilitas KB dalam melakukan pendataan di lapangan. Data itu diambil tahun 2020 dan 2021 lalu,” ujar Zainal.

Program itu, lanjut Zainal, tidak jauh berbeda dengan BSPS reguler yang bersumber dari aspirasi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Bedanya, program BSPS PKE Stunting, dikhususkan pada wilayah miskin ektrem dan penderita stunting.

“Sama dengan BSPS reguler, bedah rumah yang diberikan senilai Rp 20.000.000. Rinciannya Rp 17.500.000 untuk pembelian bahan bangunan dan Rp 2.500.000 untuk bayaran tukang,” jelasnya.

Meski masuk dalam pendataan penyuluh KB, ada ratusan rumah yang tidak lolos verifikasi. Pada survei yang dilakukan oleh Kementrian PUPR terdapat 617 rumah yang ditolak.

“Karena saat disurvei, ada sejumlah rumah yang tidak memenuhi syarat. Ada yang sekarang menjadi rumah kosong karena ditinggal merantau, ada yang meninggal dunia, pindah rumah dan ada yang terdata ganda,” pungkasnya. pemk

Eri Cahyadi : pelayanan publik di kelurahan kekinian dan modern

Eri Cahyadi : pelayanan publik di kelurahan kekinian dan modern

Terasberita9.com, Surabaya – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta ruang pelayanan publik di kantor kecamatan maupun kelurahan secara modern dan kekinian seperti yang ada di Mal Pelayanan Publik Siola.

Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Kamis, meminta ruang tunggu pelayanan publik di kantor kelurahan seperti di kafe.

Hal itu disampaikan Eri usai inspeksi di Kelurahan/Kecamatan Tandes pada hari Rabu (2/11).

“Konsepnya jadi satu seperti di Mal Pelayanan Publik Siola. Nanti dibangun dahulu di Kelurahan Tandes, lalu lainnya mengikuti seperti itu,” kata Cak Eri, panggilan akrabnya.

Menurut dia, evaluasi berkala di kantor kelurahan terus berlangsung untuk memastikan warga Surabaya terlayani dengan baik.

Selain itu, Cak Eri juga ingin fasilitas di setiap kantor kelurahan itu terlayani dengan nyaman.

Untuk itu, Wali Kota meminta Kepala Bidang Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya Iman Kristian untuk menata ulang kantor pelayanan di Kantor Kelurahan Tandes.

Setelah dari Kantor Kelurahan Tandes, Cak Eri melanjutkan inspeksi ke Kantor Kelurahan Karah, Kecamatan Jambangan. Di lokasi ini Cak Eri mendapati ada yang mengeluhkan soal pelayanan KTP dan administrasi kependudukan (adminduk) yang tidak bisa diproses di kelurahan.

Mendapati hal itu, Cak Eri Cahyadi lantas menghubungi Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, agar pelayanan di KTP dan adminduk harus tuntas di kelurahan.

“Saya sudah bilang harus berhenti di kelurahan. Saya tidak mau tahu, pokoknya sebulan ini (pengurusan KTP dan adminduk) harus berhenti di kelurahan,” ujarnya.

Cak Eri tidak ingin ada warga yang mengurus KTP dan adminduk dipingpong oleh petugas kelurahan.

“Kasihanlah sudah tua-tua gitu masa habis dari kelurahan malah disuruh ke kecamatan,” kata dia. ant