Bintang Pos, Jakarta – Emas di pasar berjangka bergerak lebih tinggi pada perdagangan elektronik di penutupan Rabu waktu New York. Ini terjadi setelah Federal Reserve Amerika Serikat memutuskan untuk tidak membuat perubahan pada program pembelian obligasi.
Namun, harga emas melemah pada divisi Comex, merespons melemahnya industri manufaktur di China untuk bulan Maret dan investor menanti kebijakan moneter dari Bank Sentral Eropa.
Emas untuk pengiriman Juni turun US$25,90 atau 1,8 persen ke level US$1.446,20 per ounces di divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Menurut data FactSet, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis 2 Mei 2013, itu adalah penutupan terendah untuk kontrak teraktif sejak 24 April lalu.
Namun, tak lama setelah muncul pengumuman The Fed akan mempertahankan pemberian stimulus ekonomi, harga pun naik lagi mendekati US$1.455,10 per ounces pada perdagangan elektronik di Globex.
“Emas berfluktuasi karena masih cukup mahal di mata banyak orang, dan mereka masih kesal atas penurunan dua minggu lalu,” kata Phil Storer, direktur perdagangan logam mulia di Dillon Gage Inc,.
Sementara itu, dari dalam negeri dilaporkan harga emas di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Antam Tbk untuk wilayah Jakarta pada perdagangan hari ini turun tipis.
Dikutip dari laman Logammulia, hari ini, harga emas ukuran satu gram berada di level Rp530.000 per gram atau turun Rp2.000 dari posisi Rp532.000 pada Rabu 1 Mei 2013.
Harga emas untuk ukuran lainnya juga turun. Emas ukuran lima gram dijual dengan harga Rp2.505.000, ukuran 10 gram dibanderol Rp4.960.000 per gram, dan ukuran 25 gram dilego Rp12.325.000.
Harga emas ukuran 100 gram dan 250 gram pun melemah, masing-masing dilepas dengan harga Rp49.150.000 dan Rp122.750.000. Sedangkan harga beli kembali (buyback) emas Antam turun Rp5.000, dari Rp460.000 per gram menjadi Rp455.000 per gram.
