https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Sains Bisa Menyenangkan – terasberita9

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Sains Bisa Menyenangkan

Sains Bisa Menyenangkan

Bintang Pos, Surabaya — Pengajaran sains tak harus menegangkan dan menakutkan siswa. Kreativitas guru bisa membuat pembelajaran sains jadi menarik dan memancing rasa ingin tahu serta mengembangkan kreativitas siswa.

”Beban kurikulum seharusnya tak menghambat guru. Nyatanya, banyak guru sains, khususnya di sekolah negeri, kurang bisa mengembangkan kreativitasnya karena target kurikulum,” kata Widyandari Eka, guru fisika SMAN 89 Jakarta, di sela kolokium ”Building the Scientific Minds” di Observatorium Bosscha, Lembang, Jawa Barat, Senin (27/5/2013).

Hari pertama kolokium, sejumlah peragaan sains ditunjukkan para komunikator sains dan guru dari sejumlah negara kepada guru dan siswa Indonesia. Peragaan itu di antaranya pembuatan roket air oleh Aldino A Baskoro (Indonesia), peragaan memahami struktur Matahari oleh Deirdre Kelleghan (Irlandia), dan penggunaan barang bekas untuk sains oleh Vidula Mhaiskar (India).

Kolokium berlangsung hingga Jumat (31/5). Acara itu dalam rangkaian Bulan Budaya Bernalar 2013 yang digagas sejumlah dosen ITB yang prihatin dengan kemampuan bernalar masyarakat dan ingin memperbaiki keadaan.

Menurut Ketua Panitia Bulan Budaya Bernalar Premana W Premadi, kolokium untuk menginspirasi guru agar terus mengembangkan kreativitas dalam pengajaran sains. Bagi siswa, peragaan sains itu diharapkan menumbuhkan rasa senang terhadap sains dan menumbuhkan keingintahuan.

Pengajaran sains di sekolah saat ini dinilai mematikan kreativitas siswa karena sains dianggap sesuatu yang pasti. Penyelesaian berbagai persoalan dalam sains dianggap tunggal sehingga ide-ide cemerlang siswa tidak muncul. Itu perlu diubah agar bangsa tidak terjebak dalam berbagai masalah akibat rendahnya kemampuan bernalar.

Vidula mengingatkan, demi menumbuhkan keingintahuan siswa, guru lebih dulu harus menyenangi materi yang diajarkan. (kmp)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *