Bintang Pos, Surabaya – Mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi yang merupakan tim senior pasangan Khofifah-Herman Sumawiredja, tidak segarang seperti biasanya mengomentari pilgub Jatim 2013.
Ini terkait jelang pleno final penetapan calon 8-14 Juli dan keputusan soal dualisme PPNUI dan Partai Kedaulatan (PK).
“Jangan tanya saya soal teknis dan administratif pilgub serta mengomentari KPU Jatim, tanyakan saja ke Bu Khofifah dan Pak Herman,” tegasnya kepada wartawan di sela-sela nobar ‘Sang Kiai’ bersama Khofifah Indar Parawansa di Cito Surabaya, Selasa (18/6/2013).
Menurut mantan Cawapres 2004 pasangan Megawati ini, dirinya hanyalah mengurusi masalah keumatan dan makro. Bagaimana jika Khofifah tidak lolos dalam pleno penetapan pasangan calon? “Saya tidak bisa membayangkan apa langkahnya, karena hal itu kan memang belum terjadi. Kalau sudah terjadi, baru dipikirkan langkahnya,” tuturnya.
Pihaknya tetap akan berusaha dan menyerahkan lobi-lobi kepada tim hukum Khofifah terkait permasalahan dukungan parpol non parlemen. Apakah optimis? “Kalau berusaha itu bukan soal optimis atau pesimis. Kalau optimis atau pesimis dulu, bagaimana bisa berusaha maksimal. Saya minta KPU Jatim bekerja pada bidangnya masing-masing secara proporsional dan tidak melakukan dengan beban ganda,” tukasnya.
Terkait sikap pecahnya pendapat kelima komisioner KPU Jatim, KH Hasyim tidak mau menanggapinya. “Itu urusan mereka mau pecah atau tidak, nggak ada urusan sama saya itu,” pungkasnya.(brj)
