https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Banyuwangi Gelar Turnamen Surfing Skala Internasional – terasberita9

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Banyuwangi Gelar Turnamen Surfing Skala Internasional

Banyuwangi Gelar Turnamen Surfing Skala Internasional

Bintang Pos, Surabaya– Setelah sukses menggelar event balap sepeda, Tour de Ijen, Banyuwangi kembali menggeber event olahraga. Kali ini Kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa ini menyelenggarakan acara bertitel, Banyuwangi International Surf Competition 2013, 24-26 Mei di Pantai Pulau Merah.

Sebanyak 25 surfer dari 18 negara akan berpartisipasi. Mereka berasal dari Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Jerman, Italia, Swedia, Brazil, Portugal, Perancis, Austria, Belanda dan Afrika Selatan.

Sedangkan di tingkat nasional, tercatat 100 peserta sudah mendaftarkan diri. Jumlah ini kemungkinan bertambah karena pendaftaran peserta aan dibuka hingga H-7 pelaksanaan, atau tepatnya 17 Mei 2013. Total hadiahnya mencapai Rp 50 juta.

Menurut Bupati Banyuwangi, Azwar Anas, kompetisi surfing ini digelar untuk mempromosikan Pulau Merah sebagai salah satu wisata andalan Banyuwangi. Pantai Pulau Merah dikampanyekan sebagai titik surfing baru bagi para peselancar, selain Pantai Plengkung (G-Land).

“Dengan adanya promosi international surfing ini, kedepan Pulau Merah menjadi salah satu tempat surfing dunia,” harap Anas.

Pulau Merah terleta di Desa Sumberagung, Pesanggaran. Pulau Merah memiliki pemandangan alam yang bagus dengan hamparan pasir putih yang indah. Di pantai ini, ada tiga spot ombak dengan tinggi gelombang mencapai 3-5 meter. Anas bahkan menyebut pemandangan di Pulau Merah mirip dengan salah satu pantai di Thailand. “Sama-sama pasirnya putih dengan Kuta. Tapi keistimewaannya ada-gunung-gunung di sekitar pantai, seperti di Thailand,” ungkap Anas.

Yang menarik, Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan 20 runag penduduk sebagai tempat penginapan para peserta. Menginap di rumah pendudu lokal di sekkitar pantai, adalah salah satu model penerapan eco-tourism. “Kami merancang rumah penduduk untuk menjadi home stay. Nanti akan kita lengkapi wi-fi. Sehingga meski di desa, tapi akses internetnya tetap ada,” jelas Anas.

Kompetisi surfing hasil kerjasama antara Pemkab Banyuwanyi dengan Blue Fin Surfing Factory ini rencananya dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo.(bjt-kba)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *