Jakarta – Komisi XI DPR RI telah menetapkan lima anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2014-2019. Dua diantaranya adalah anggota DPR.
Pemungutan suara dilakukan oleh 56 anggota Komisi XI, yang masing-masing anggota memillih lima nama dengan total 280 suara. Rapat pemilihan dilakukan tertutup sore ini, Senin 15 September 2014
Dari 61 calon yang lulus uji kelayakan, Moermahdi Soerja Djanegara yang sebelumnya menjabat sebagai anggota BPK periode 2009-2014 terpilih kembali lima tahun ke depan, dengan mendapatkan perolehan suara terbanyak, yaitu sebesar 32 suara.
Politisi Partai Golkar yang juga menjabat anggota Komisi XI, Harry Azhar Aziz, menempati posisi kedua terbanyak dengan 31 suara. Diikuti Ketua BPK Rizal Djalil yang saat ini menjabat, terpilih kembali dengan 30 suara.
Selain Harry Azhar, anggota Komisi XI lainnya yang terpilih menjadi anggota BPK periode 2014 – 2019 adalah Achsanul Qosasi. Dia mendapatkan suara yang sama dengan Rizal Djalil,yaitu 30 suara.
Rapat yang dimulai pada pukul 15.00 tersebut sempat ditunda pada pukul 17.30 WIB. Pasalnya ada dua calon yang mendapatkan suara yang sama yaitu, Eddy Mulyadi Soepardi dan Nur Yasin, masing-masing mendapatkan 23 suara.
Setelah konsolidasi yang dilakukan, disepakati diadakan pelilihan ulang khusus dua calon tersebut. Rapat pemilihan dimulai kembali pada pukul 18.00 WIB, dan akhirnya memenangkan Eddy Mulyadi Soepardi dengan 31 suara sebagai anggota BPK.
Eddy saat ini menjabat sebagai salah satu deputi di Badan Pengawas Keuangan Dan Pembangunan (BPKP). Ketiga wajah baru anggota yang terpilih menggantikan Hadi Poernomo, Hasan Bisti, dan Ali Masykur Musa yang tahun ini habis masa jabatannya.
Keputusan Komisi XI ini akan dibawa ke sidang paripurna untuk disahkan. Kemudian DPR akan mengirim surat kepada presiden, setelah itu presiden akan mengeluarkan surat pengangkatan, lalu dilantik menjadi anggota resmi BPK di Mahkamah Agung. vns
