https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

PENDIDIKAN – Page 8 – terasberita9

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Direktur Pembinaan SMA Kemendikbudristek Sebut Pendidikan Karakter Tak Hanya di Sekolah

Direktur Pembinaan SMA Kemendikbudristek Sebut Pendidikan Karakter Tak Hanya di Sekolah

Nusantara7.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menekankan pendidikan karakter masih terus digencarkan saat ini. Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA) Kemendikbudristek Suhartono Arham mengatakan, pembentukan karakter peserta didik tidak hanya di sekolah.

Suhartono mengatakan, perwujudan pendidikan karakter tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) 20/2018. ’’Di mana pembentukan karakter dapat dibentuk tidak hanya berasal dari lingkungan sekolah saja,’’ katanya dalam lomba menggambar bertajuk Colour4Life yang digelar Faber-Castell pada Kamis (7/10).

Dia mengatakan, perlombaan menggambar seperti ini merupakan salah satu upaya membentuk karakter siswa di luar lingkungan sekolah. Suhartono mengatakan, seni juga menjadi salah satu cara untuk membentuk pendidikan karakter seseorang.

’’Karena seni adalah perwujudan dari cipta, rasa, karya, dan semangat kreatifitas dari nilai-nilai humanistik,’’ jelasnya. Selain itu seni juga menjadi jembatan penghubung keragaman suku bangsa, ras, agama, budaya, serta bahasa. Dia berharap ajang perlombaan seni menggambar seperti ini menjadi bagian dari pelestarian budaya bangsa Indonesia.

Sementara itu pegiat sosial dan pendidikan Jovial Da Lopez menilai seni gambar harus memiliki tujuan. Sama seperti yang dilakukan pada seni peran. Menurut dia melalui karya seni, seseorang bisa menggambarkan dan menyatakan pesan dan semangat positif. ’’Kecintaan atas Indonesia juga dapat disampaikan dalam banyak bentuk. Dan anak muda harus menjadi pembawa pesan itu,’’ tuturnya.

Dua pelajar dari Jawa Timur menjadi pemenang tingkat nasional lomba menggambar itu. keduanya adalah Sagita Effendi dari Tuban. Dia membawakan karya berjudul Bumi Ronggolawe. Kemudian M. Rusyid Afandi dari Madura dengan karya berjudul Madura Costume Creation. Product Manager Faber-Castell International Indonesia Vincentia Novianty mengatakan tidak kurang ada 1.216 peserta mengikuti lomba itu.

(jwp)

Nadiem Makarim Rancang Insentif untuk Guru di Daerah 3T (Terdepan, Terkecil, Tertinggal)

Nadiem Makarim Rancang Insentif untuk Guru di Daerah 3T (Terdepan, Terkecil, Tertinggal)

Nusantara7.com – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) merancang insentif untuk guru yang ditempatkan di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T) agar mereka lebih semangat mengajar.

“Itu yang sedang kami coba rancang apa saja insentif yang bisa dilakukan agar guru jauh lebih semangat,” kata Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim di sela meninjau pembelajaran tatap muka (PTM) di SD Negeri Dasan Baru, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (7/10).

Pria yang akrab disapa Mas Menteri itu mengatakan salah satu yang dilakukan untuk memotivasi semangat guru daerah 3T adalah memberikan tunjangan daerah khusus. Itu adalah salah satu program yang terus berjalan.

“Itu tunjangan yang signifikan untuk daerah-daerah khusus, tapi kita akan melihat ke depannya apalagi yang bisa kita lakukan agar guru-guru dan kepala sekolah mau pindah ke daerah-daerah yang membutuhkan guru,” ujarnya.

Selain merancang insentif, kata Mas Menteri, pihaknya juga membuka formasi guru penempatan daerah 3T. Menurut dia, ada perbedaan jumlah orang yang mau mengajar dengan jumlah kebutuhan guru di daerah 3T. “Kita tidak bisa memaksa guru mau lokasi di mana, tapi ada perbedaan jumlah orang yang mau di situ dengan jumlah kebutuhan,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB Aidy Furqan juga mengakui masih kekurangan guru SMA dan SMK di daerah 3T. Untuk itu, pihaknya akan menyebar para guru P3K secara merata ke daerah-daerah terpencil yang masih kekurangan.

“Itu tunjangan yang signifikan untuk daerah-daerah khusus, tapi kita akan melihat ke depannya apalagi yang bisa kita lakukan agar guru-guru dan kepala sekolah mau pindah ke daerah-daerah yang membutuhkan guru,” ujarnya.

Selain merancang insentif, kata Mas Menteri, pihaknya juga membuka formasi guru penempatan daerah 3T. Menurut dia, ada perbedaan jumlah orang yang mau mengajar dengan jumlah kebutuhan guru di daerah 3T. “Kita tidak bisa memaksa guru mau lokasi di mana, tapi ada perbedaan jumlah orang yang mau di situ dengan jumlah kebutuhan,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB Aidy Furqan juga mengakui masih kekurangan guru SMA dan SMK di daerah 3T. Untuk itu, pihaknya akan menyebar para guru P3K secara merata ke daerah-daerah terpencil yang masih kekurangan.

(jwp)

KEMENDIKBUD Hilmar Farid: Batik Perlu Dimasukkan dalam Pelajaran Sekolah

KEMENDIKBUD Hilmar Farid: Batik Perlu Dimasukkan dalam Pelajaran Sekolah

nusantara7.com, JAKARTA – Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Budaya Riset dan Teknologi Hilmar Farid mengatakan budaya mengenai kain batik perlu dimasukkan dalam pelajaran yang didapatkan anak di sekolah.

“Yang masih kurang itu sebenarnya pemahaman mengenai arti dan makna simbol-simbol dalam corak batik. Kalau ini bisa diajarkan kembali di sekolah dan kepada masyarakat umum, itu akan menghidupkan kembali tradisi-tradisi yang sangat baik,” kata Hilmar, Jumat (1/10).

Meskipun banyak edukasi mengenai batik dari media, lanjutnya, akan lebih sistematis bila batik menjadi bagian dari pelajaran yang diberikan di sekolah, setidaknya untuk daerah batik tersebut. Ini perlu dilakukan agar anak-anak di daerah itu mengenali lambang dan makna dari batik yang menjadi khas daerahnya.

Bila batik diterapkan dalam pelajaran yang ada di sekolah, batik akan menjadi sebuah informasi umum yang dapat digunakan oleh seluruh masyarakat dalam setiap kesempatan yang berbeda sesuai dengan makna dibaliknya.

“Jadi, ada daerah-daerah dengan motif tertentu yang punya lambang-lambang tertentu, setidaknya anak-anak di wilayah tersebut tahu. Ini menjadi pengetahuan yang umum, misalnya seperti batik apa yang bisa digunakan untuk pernikahan dan macam-macam,” ucap dia.

Lebih lanjut, Hilmar mengatakan ada beberapa batik yang dibuat dengan corak tertentu, yang memiliki makna di dalamnya. Hal itu akan menjadi menarik, apabila semua orang dapat mengenakan batik sesuai dengan makna dari simbol-simbol yang ada pada corak batik tersebut.

Ia mencontohkan masyarakat tidak bisa menggunakan batik slobong saat hadir di sebuah pernikahan, karena motif batik tersebut hanya dapat digunakan saat sedang berduka cita. Atau sebaliknya, masyarakat tidak bisa hadir ke pemakaman dengan menggunakan batik trutum atau sidoluhur yang melambangkan kebahagiaan.

Hilmar mengatakan dengan memahami dan menggunakan batik, masyarakat dapat mengkomunikasikan perasaan serta menyampaikan tujuan mereka kepada orang lain melalui warisan budaya yang tak ternilai seninya.

“Jadi hal-hal seperti ini kalau dipelajari dan dipahami akan menarik. Orang bisa menyampaikan, mengkomunikasikan mereka dalam keadaan berduka, dalam keadaan senang dan sebagainya,” tuturnya. (rdr)

Sandiaga Uno Hadiri Wisuda Daring Universitas Mercu Buana di kanal Youtube Mercu TV

Sandiaga Uno Hadiri Wisuda Daring Universitas Mercu Buana di kanal Youtube Mercu TV

Nusantara7.com Pandemi Covid 19 yang sudah berjalan sekitar dua tahun di Indonesia membuat berbagai sektor kehidupan sosial dan ekonomi harus beradaptasi dengan pola kehidupan baru yang serbavirtual.

Hal ini juga turut dirasakan oleh ribuan wisudawan/wisudawati Universitas Mercu Buana (UMB) yang terpaksa menjalani proses wisuda secara daring. Rabu (29/9) Universitas Mercu Buana, hari Rabu (29/9) menggelar acara Wisuda Diploma XLIX, Wisuda Sarjana LIII, Wisuda Magister XL dan Wisuda Doktor II yang mengambil tema “Menghadapi Perubahan Era Dirupsi dengan Tetap Produksi, Inovatif dan Kreatif”. Proses wisuda ini disiarkan langsung melalui kanal YouTube Mercu TV dan dihadiri oleh Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Dalam sambutannya Sandi berpesan agar para wisudawan/wisudawati dapat memanfaatkan situasi krisis akibat Pandemi Covid 19 menjadi momentum untuk bangkit dan beradaptasi. “Tahun 2021 harus menjadi tahun kolaborasi untuk pemulihan global. Mari kita Bersama-sama manfaatkan momentum tahun internasional ekonomi kreatif ini dengan mengapresiasi kreativitas, inovasi dan kolaborasi untuk tujuan pembangunan berkelanjutan untuk mencapai 2030,” pesan Sandi. Senada dengan Sandi, Rektor UMB Prof. Dr. Ngadino Surip, MS, juga berpesan kepada para wisudawan/wisudawati harus mampu keluar menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan akibat kemajuan Revolusi 4.0, agar kita terus relevan dengan perkembangan zaman. “Oleh karena itu untuk menjadi tetap relevan di Era Disrupsi ini Kita semua, terutama para Wisudawan dan Wisudawati, harus terus berinovasi. Harus terus produktif. Gunakan nalar dan imajinasi untuk berinovasi dan berproduksi, karena itulah kunci dalam mengarungi era yang, sekali lagi, membuat mereka yang masih terbelenggu dengan cara-cara lama akan tersingkir,” pesannya.

Wisuda Virtual Universitas Mercu Buana kali ini diikuti oleh 2518 berbagai program studi. Bayu Woto Putra dari Program Studi Ilmu Komunikasi menjadi mahasiswa berprestasi pada tingkat universitas dengan skor 90.63 dan IPK 3.89.

(jwp)

ITS Wisuda ke 124 Kukuhkan 3.342 Wisudawan dengan Konsep Drive Thru untuk Kali Pertama

ITS Wisuda ke 124 Kukuhkan 3.342 Wisudawan dengan Konsep Drive Thru untuk Kali Pertama

Nusantara7.com,Surabaya– Meski angka Covid-19 di Indonesia telah menurun, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tetap menggelar prosesi Wisuda ke-124 secara hybrid (daring dan luring) selama empat hari dalam dua pekan ke depan, mulai Sabtu (2/10). Berbeda dengan wisuda hybrid sebelumnya, kali ini ITS juga menghadirkan wisuda luring secara drive thru untuk kali pertama dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dan bertempat di halaman Gedung Rektorat ITS.

Dalam sambutannya, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng mengungkapkan bahwa upacara Wisuda ke-124 kali ini cukup berbeda dari wisuda hybrid sebelumnya karena penyerahan ijazah dilakukan secara daring dan secara drive thru bagi wisudawan yang memenuhi syarat. “Prosesi wisuda kali ini terasa istimewa karena kali pertama wisuda drive thru dilakukan di ITS,” ujarnya.

Para wisudawan yang dapat mengikuti wisuda drive thru ini diharuskan berdomisili di area Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan). Wisudawan juga diwajibkan mengisi formulir registrasi terlebih dahulu untuk mendapatkan kode urutan yang akan ditempel di bagian depan kendaraan.

Kendaraan akan berjalan sesuai rute yang ditentukan dan memasuki area penyerahan ijazah di halaman gedung Rektorat ITS sesuai dengan nomor urut panggilan. Ketika penyerahan ijazah secara langsung, hanya wisudawan yang diperkenankan turun dari kendaraan. “Wisudawan yang telah selesai menjalani prosesi wisuda drive thru diharapkan untuk langsung kembali ke rumah masing-masing,” imbau Rektor ITS periode 2019-2024 ini.

Pada Wisuda ke-124 ITS ini, total 3.343 wisudawan dikukuhkan oleh Rektor ITS yang terdiri dari jenjang Diploma (D3 dan D4 atau Sarjana Terapan), Sarjana (S-1), Magister (S-2), dan Doktor (S-3). “Sebanyak 949 orang di antaranya berhasil lulus dengan predikat cumlaude,” tandas rektor yang akrab disapa Ashari ini bangga.

Karena jumlahnya yang cukup banyak, prosesi Wisuda ke-124 ini terbagi menjadi empat hari. Hari pertama wisuda diikuti oleh 839 wisudawan dari Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK) serta Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD). “Wisuda drive thru hari pertama ini diikuti oleh 231 orang wisudawan,” ungkap Guru Besar Teknik Elektro ITS ini.

Dilanjutkan pada Minggu (3/10) besok, wisuda sesi kedua akan diikuti sebanyak 818 wisudawan dari Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) serta Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD). Hari ketiga wisuda diselenggarakan pada Sabtu (9/10) pekan depan akan diikuti sebanyak 919 wisudawan dari Fakultas Vokasi (FV) dan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK). Untuk 713 wisudawan dari dua fakultas lainnya, yakni Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS), yang akan diselenggarakan pada Minggu (10/10).

Beberapa wisudawan tercatat berhasil menjadi wisudawan terbaik pada Wisuda ke-124 ini. Dari progrom Doktor, lulusan terbaik diraih oleh Yang Ratri Savitri dari Departemen Teknik Sipil dengan raihan IPK 3,97. Perolehan IPK yang sama yakni 3,97 juga berhasil diraih oleh Rizki Hari Kurniawan dari Departemen Teknik Geomatika sebagai lulusan terbaik program Magister. Lulusan terbaik dari program Sarjana berhasil diraih oleh Davin Atmaja Lookman dari Departemen Teknik Sipil dengan perolehan IPK 3,88.

Apresiasi juga diberikan bagi peserta Wisuda ke-124 mulai dari yang termuda hingga tertua. Lulusan temuda disandang oleh Recha Fryza Nur Anjani dari jenjang Sarjana program studi Arsitektur pada usia 20 tahun 4 bulan dengan perolehan IPK 3,58. Sementara lulusan tertua dicapai oleh Hendrata Wibisana dari jenjang Doktor program studi Teknik Sipil yang lulus pada usia 55 tahun 10 bulan dengan raihan IPK 3,88.

Di akhir paparannya, Ashari menyampaikan tiga pesan spesial kepada seluruh peserta Wisuda ke-124. Pesan pertama ialah wisuda bukanlah langkah akhir dari cita-cita hidup. “Melainkan awal dari kehidupan di dunia nyata masyarakat, jadi pergunakanlah kompetensi yang diperoleh dari kampus dengan sebaik-baiknya,” pesannya.

Kedua, membangun reputasi dengan empat karakter utama yaitu jujur, dapat dipercaya, komunikasi yang baik, dan cerdas. “Milikilah etika dalam menjalani kehidupan sosial dan profesional,” ucap Ashari melanjutkan.

Pesan terakhir ialah wisudawan diharapkan selalu memperbaharui pengetahuan, belajar berpikir kreatif, dan bertindak inovatif. “Capaian ini hendaknya membawa keberkahan bagi para wisudawan sendiri dan seluruh masyarkat Indonesia,” tuntasnya menyemangati seluruh wisudawan. [brj]

Untag Surabaya Realisasi Program Matching Fund di Desa Minggirsari Blitar

Untag Surabaya Realisasi Program Matching Fund di Desa Minggirsari Blitar

Nusantara7.com,Surabaya  – Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya secara resmi merealisasikan kegiatan Matching Fund 2021, Jumat (1/10/2021). Pada kegiatan perdana ini, Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar menjadi desa yang terpilih sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan.

Kegiatan secara resmi dimulai dengan penyerahan program kerja Matching Fund yang dimulai sejak 2 Oktober hingga 15 Desember mendatang oleh ketua Pelaksana-Dr. Ayun Maduwinarti, MP., serta ketua LPPM-Aris Heri Andriawan, ST., MT dan Wakil Rektor I-Harjo Seputro, ST., MT kepada pihak desa.

Matching Fund merupakan salah satu program dari Kemendikbudristek RI sebagai rangkaian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Pada pelaksanaannya, Untag Surabaya akan mengaplikasikan 23 topik kegiatan yang melibatkan dosen dan mahasiswa guna mengembangkan potensi, mendukung ekonomi kreatif hingga menyiapkan Desa Minggirsari menjadi Desa Wisata Pendidikan.

Wakil Rektor I Untag Surabaya-Harjo Seputro, ST., MT., dalam sambutannya berharap pelaksanaan Matching Fund 2021 di Desa Minggirsari mampu menjadi sarana peningkatan dan perluasan manfaat Perguruan Tinggi pada masyarakat.

Selain itu, dengan adanya program Matching Fund yang merupakan bagian dari program MBKM, mahasiswa mampu mendapat pembelajaran dengan langsung memberikan solusi permasalahan pada masyarakat sesuai sasaran yang dituju.

“Outputnya nanti Desa Minggirsari dapat membuat studi ekonomi kreatif yang dapat berkelanjutan dengan hasil akhir masyarakat menjadi lebih sejahtera dan kompetensi lulusan Untag Surabaya dapat berdaya saing,” tutur Harjo.

Kegiatan disambut baik oleh pihak Kabupaten Blitar. Asisten 2 Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Blitar-Ir. Ulfi Zulfikar Zuqzas, MM menyampaikan rasa terima kasih kepada Untag Surabaya mewakili Bupati Blitar. Itu karena Unrag telah memilih salah satu desa di Blitar sebagai tempat pengimplementasian program MBKM proyek di desa.

“Kami sangat mengapresiasi adanya berbagai program pengabdian masyarakat serta penelitian Untag Surabaya yang telah mencakup banyak bidang. Semoga menjadi spirit bagi masyarakat desa agar menjadi mandiri dan sejahtera,” harap Ulfi.

Adanya 23 program yang dicanangkan Untag Surabaya. Di aintaranya, pendampingan UMKM, karang taruna, digitalisasi hingga kelompok pertanian dan penggiat wisata menjadi stimulus desa agar mampu mewujudkan desa menjadi Pusat Studi Ekonomi Kreatif dan Wisata Pendidikan. Hal ini juga mendapat apresiasi dari Kepala Desa Minggirsari, Eko Hariadi.

“Desa Minggirsari sangat terbantu karena mendapatkan pembinaan dengan memanfaatkan potensi desa yang ada sesuai. Hal itu sesuai dengan tujuan desa sebagai Pusat Studi Ekonomi Kreatif dan Wisata Pendidikan. Terima kasih banyak atas energi positifnya dari Untag Surabaya,” ujar Eko Hariadi. [brj]

10 Besar Sekolah Terbaik 2021 dalam LTMPT

10 Besar Sekolah Terbaik 2021 dalam LTMPT

Nusantara7.com – Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) merilis 1.000 sekolah terbaik tahun 2021. Pemeringkatan ini berdasarkan hasil nilai ujian tulis berbasis komputer (UTBK) masuk perguruan tinggi negeri (PTN).

Ketua LTMPT Mohammad Nasih mengatakan bahwa pemeringkatan ini tidak ada hubungannya dengan evaluasi hasil belajar di masing-masing sekolah. Murni hanya mengukur keberhasilan sekolah dengan nilai UTBK tertinggi saja.

“Untuk ujian di LTPMT ini orientasi itu bukan mengevaluasi keberhasilan materi-materi di SLTA. Ujian atau materi tes lebih digunakan untuk mengukur kapastias masing-masing perserta dan potensinya untuk menyelesaikan studi dengan baik,” kata dia dalam webinar Launching Top 1.000 Sekolah Tahun 2021 Berdasarkan Nilai UTBK, Jumat (1/10).

Adapun, jumlah sekolah asal peserta UTVK 2021 sebanyak 23.110 satuan pendidikan. Namun, tidak semua dapat ikut dalam seleksi ini, sebab hanya sekolah yang mengikutkan lebih dari 40 peserta didik saja yang dimasuk dalam seleksi.

“Jumlah sekolah yang memenuhi kriteria sebanyak 4.432 sekolah,” tambahnya.

Untuk metode pengukurannya adalah masing-masing 50 persen nilai UTBK 2020 dan 2021. Nilai UTBK 2021 sendiri dihitung berdasaekan 60 persen TPS (tes potensi skolastik) dan 40 persen TKA (tes kemampuan akademik).

“Kita menilai dan mengevaluasi sebanyak 4.432 sekolah, sehingga anggap saja seribu sekolah yang di launching ini masuk kategori Q1 (kuartal pertama) atau seperempat pertama tertinggi berdasarkan nilai UTBK 2020 dan 2021,” tutur dia.

Berikut 10 besar daftar sekolah terbaik tahun 2021 berdasarkan nilai UTBK:

  1. MAN INSAN CENDEKIA SERPONG
    2. SMAN UNGGULAN M.H. THAMRIN
    3. SMAN 8 JAKARTA
    4. SMAS UNGGUL DEL
    5. SMAS BPK 1 PENABUR BANDUNG
    6. SMAS 1 KRISTEN BPK PENABUR
    7. SMAN 3 YOGYAKARTA
    8. SMAN 5 SURABAYA
    9. SMAN 28 JAKARTA
    10. SMAN 1 YOGYAKARTA

Untuk bisa mengetahui lebih lengkap 1.000 sekolah terbaik tahun ini bisa mengunjungi link https://top-1000-sekolah.ltmpt.ac.id/.  (jwp)

Sekolah Terbaik 2021, Tertinggi Jateng Sumbang 211 Sekolah

Sekolah Terbaik 2021, Tertinggi Jateng Sumbang 211 Sekolah

Nusantara7.com  Sebanyak 1.000 sekolah terbaik 2021 di Indonesia berdasarkan hasil ujian tulis berbasis kompetensi (UTBK) telah dirilis oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Jawa Tengah menjadi provinsi yang paling banyak mencetak satuan pendidikan terbaik tersebut dengan 211 sekolah.

“Tertinggi adalah Jateng yang berkontribusi sebanyak 211 sekolah,” kata Ketua LTMPT Mohammad Nasih dalam webinar Launching Top 1.000 Sekolah Tahun 2021 Berdasarkan Nilai UTBK, Jumat (1/10).

Diikuti oleh Jawa Barat dengan 169 sekolah, lalu Jawa Timur 162 sekolah dan DKI Jakarta dengan 132 sekolah. Peringkat kelima diisi oleh Daerah Istimewa Yogyakarta dengan 83 sekolah.

Adapun, Provinsi Banten menempati posisi keenam dengan 49 sekolah, Sumatera Barat 30 sekolah dan Bali 20 sekolah. Peringkat sembilan dan sepuluh adalah Sumatera Utara serta Riau dengan masing-masing 18 sekolah.

Posisi selanjutnya ditempati oleh Kalimantan Timur dengan 15 sekolah, Sumatera Selatan 12 sekolah, Kalimantan Barat 11 sekolah. Setelah itu Lampung dan Kalimantan Selatan berbagi jumlah sekolah yang sama, yakni 10.

Selanjutnya di peringkat 16 ada Kepulauan Riau 8 sekolah dan Sulawesi Selatan 7 sekolah. Kepulauan Bangka Belitung dan NTB 6 sekolah, sementara Jambi dan Bengkulu 5 sekolah.

Adapun, Kalimantan Tengah berada di peringkat 22 dengan 3 sekolah, Sulawesi Selatan dan Aceh 2. Kemudian, dari peringkat 24 sampai 30, diisi oleh Gorontalo, NTT, Kalimantan Utara, Papua Barat, Maluku dan Sulawesi Tenggara dengan 1 sekolah.

“Dari sejumlah provinsi ada sejumlah provinsi yang belum memasukkan SLTA ke top 1.000 ini, yaitu Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Maluku Utara dan Papua,” tutup Nasih.

(jwp)

Ketua MPR Akui Sosialisasi Empat Pilar Lewat Media Massa Dan Media Sosial Lebih Efektif

Ketua MPR Akui Sosialisasi Empat Pilar Lewat Media Massa Dan Media Sosial Lebih Efektif

Nusantara7.com, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menuturkan, pelaksanaan sosialisasi Empat Pilar MPR harus memiliki resonansi ke seluruh penjuru Tanah Air. Karenanya, penggunaan media massa dan media sosial dalam melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR RI perlu terus dimasifkan.

“Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bisa dilakukan menggunakan program-program di televisi yang memiliki rating penonton tinggi dan digemari masyarakat luas. Penyampaian materi nilai-nilai kebangsaan bisa diberikan secara ringan, segar dan jenaka, tanpa mengurangi nilai subtansi kebangsaan,” ujar Bamsoet usai tampil dalam acara televisi Opera Van Java, Selasa malam (28/9) kemarin.

Ia memaparkan, cara-cara konvensional dalam menyosialisasikan Empat Pilar MPR RI melalui ceramah-ceramah resmi dari satu tempat ke tempat lain sudah agak tertinggal di tengah kemajuan teknologi yang ada. Terlebih, saat ini berdasarkan data Internet World-Stats per akhir Maret 2021, tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 212,35 juta user. Sementara, We Are Social dan Hootsuite tahun 2000 mencatat tingkat penetrasi internet melalui smartphone di Indonesia mencapai 96 persen.

“Pemanfaatan teknologi dalam mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI adalah suatu keniscayaan. Semua pihak harus mampu beradaptasi. Karenanya, saya banyak melakukan sosialisasi melalui berbagai platform media sosial, semisal Youtube, Instagram, Facebook dan media sosial lainnya,” katanya.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menegaskan, pelaksanaan sosialisasi Empat Pilar MPR RI perlu menyasar seluruh kelompok umur. Mulai dari usia Taman Kanak-Kanak, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Untuk itu, perlu dikaji metode yang tepat dan efektif bagi kelompok-kelompok usia tersebut.

“Materi sosialisasi perlu dibuat beragam. Selama ini kita tidak banyak memiliki jenis materi untuk semua kelompok sasaran. Ke depan, perlu disusun materi yang berbeda dan disesuaikan dengan kelompok sasaran. Membuat komik, film animasi, film berdurasi pendek 3 atau 5 menit, lagu Empat Pilar, stand up comedy dan lain-lain sebagai sarana penyampaian sosialisasi Empat Pilar MPR RI perlu terus dikembangkan,” pungkasnya.

(jwp)

Menteri Pendidikan Nadiem Lebih Khawatir Dampak Pembelajaran Jarak Jauh Daripada Penyebaran Covid-19

Menteri Pendidikan Nadiem Lebih Khawatir Dampak Pembelajaran Jarak Jauh Daripada Penyebaran Covid-19

Nusantara7.com, – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan, selain penularan Covid-19 di satuan pendidikan, hal menakutkan lainnya adalah dampak permanen daripada pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Lebih menyeramkan lagi buat saya adalah dampak permanen daripada PJJ. Ini yang saya wanti-wanti setiap kepala daerah, setiap pemda,” jelasnya melalui webinar Bangkit Bareng dikutip, Selasa (29/9).

Terlebih lagi untuk jenjang pendidikan dasar, seperti PAUD dan SD. Mereka belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan butuh didikan dari para guru di satuan pendidikannya.

“Apalagi yang PAUD dan SD di mana murid-muridnya tidak bisa divaksin, mereka lebih penting lagi untuk melangsungkan PTM. PAUD dan SD itu yg dampaknya lebih permanen lebih parah lagi dan kebutuhan mereka untuk PTM lebih tinggi,” jelasnya.

Menurutnya, wacana menolak PTM terbatas tidak masuk akal ditengah adanya dampak learning loss. Sebab, terkait dengan penularan hanya tinggal penerapan protokol kesehatannya saja di sekolah.

“Kalau ada wacana-wacana bahwa harus tunggu vaksin dulu sebelum masuk PTM. Bagaimana yang mayoritas murid kita di bawah umur 12 tidak bisa divaksin dan mereka lah yang paling punya risiko terbesar untuk pelaksanaan PJJ. Jadi ini harus dimengerti,” tambah Nadiem.

“Jadi penyebaran Covid tentu kita harus selalu wasapda, kita dan Kemenkes sangat memastikan prokes bukan hanya terjadi, tapi kita melakukan hal-hal di luar itu untuk memastikan secara statistik kita bisa mengukur (dampak learning loss),” pungkasnya.

(jwp)