Terasberita9.com,Kediri– Para jemaah haji kloter 11 asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur akan segera kembali ke tanah air. Menjelang kepulangannya, mereka memperoleh materi pembekalan dari Tim Kloter 11.
Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) Kloter 11 Kabupaten Kediri Abdullah Rosyaad mengaku, materi pembinaan seputar aturan-aturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh para jemaah sebelum bertolak maupun dalam penerbangan menuju ke tanah air.
“Sebelum bertolak ke tanah air, jemaah haji diharapkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan selalu memakai masker serta sesering mungkin mencuci tangan. Jemaah haji juga di minta untuk tetap menjaga pola makan yang teratur,rutin minum air putih serta istirahat yang cukup,” kata Abdullah Rosyaad melalui Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri.
Pembakalan menjelang kepulangan tersebut melibatkan seluruh tim Kloter 11. Terdiri dari, TPHI, TPIHI dan TKHI yang bekerjasama dengan Tim Sektor 1 Wilayah Mahabah serta Tim Promosi Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (Promkes PPIH).
Masih kata Abdullah Rosyaad, jemaah haji Kabupaten Kediri sudah selesai menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji baik di Madinah atau di Arofah Muzdalifah dan Mina (Armuzna) serta di Makkah. Ibadah sunnah wajib maupun rukun haji.
Rosyaad mengingatkan para jemaah untuk tidak menaruh air zam-zam dalam koper. Pesan lainnya, berat koper besar tidak boleh lebih dari 28 kilogram (kg) dan tas tidak boleh lebih dari 7 kg. Selain itu diinformasikan terkait penimbangan koper besar yang akan dilaksanakan pada hari hari ini, Rabu (20/7/2022) sekitar pukul 20.00 WAS.
“Untuk jadwal pemulangan ke tanah air dari Bandara udara Jeddah pada hari Jumat tanggal 22 Juli 2022 sekitar pukul 04.10 waktu setempat,” imbuhnya.
Petugas kloter juga menyampaikan informasi kepada jemaah tentang beberapa aturan yang di wajib di laksanakan setiba di tanah aii. Mereka yang belum mendapatkan vaksinasi dosis 3 akan langsung divaksinasi booster, setelah berada di Asrama Haji Surabaya.
Selain itu jemaah sesudah sampai di Asrama Haji Surabaya akan di ukur suhu tubuh. Bila ditemukan jemaah dengan suhu tubuh di atas 37,5 derajat celcius ataupun batuk maka harus dilakukan SWAB PCR. Tetapi saat pengukuran suhu jemaah haji yang bersangkutan memiliki suhu tubuh kurang dari 37,5, maka harus SWAB ANTIGEN.
Apabila dalam pemeriksaan baik PCR maupun Antigen diketahui terkonfirmasi positif, maka wajib melakukan isolasi mandiri di rumah. Setelah 6 hari wajib melakukan test ulang PCR.
“Informasi terakhir dari petugas kloter kepada jemaah haji adalah selama 21 hari berada di rumah. Jemaah tetap dalam pengawasan tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri. brj