https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Jangan Bangga Dulu Punya Anak Pintar – terasberita9

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Jangan Bangga Dulu Punya Anak Pintar

Jangan Bangga Dulu Punya Anak Pintar

Bintang Pos, Surabaya – Berkaca dari fenomena masa kini, psikolog keluarga Elly Risman berpendapat, orang tua penting menyadari memperbaiki generasi masa depan yang dibesarkannya. Untuk itu, mereka harus mengubah cara pikir dari yang digunakan para orang tua mereka dulu. Ia melihat orang tua masa kini harus mengubah tujuan membesarkan anak.

`’Ubahlah dari cara pikir membesarkan manusia akademis menjadi membesarkan manusia yang sukses sebagai pribadi,” tambahnya. Sebelumnya, ia menyarankan orang tua -suami dan istri_harus menyamakan persepsi, mempunyai kepedulian yang sama, mempunyai komitmen yang jelas dalam mendidik anak mereka. `’Orang tua perlu tegas dan tegar dalam mendisiplinkan anak, sekaligus juga sabar,” katanya.

Kemudian, psikolog tamatan Universitas Indonesia ini menyebut tiga kualitas dan keterampilan masa depan yang bisa dijadikan pegangan para orang tua. Pertama, anak harus memiliki keterampilan dasar. Yakni, membaca, menulis, berhitung, berbicara, dan mendengar dengan baik. Kedua, keterampilan berpikir kreatif, memecahkan masalah, mengambil keputusan, kemampuan imajinasi, mengetahui cara bekerja, dan menggunakan logika.

Ketiga, anak penting memiliki kualitas kepribadian. Ia harus mempunyai harga diri, kemandirian, tanggung jawab individu, tanggung jawab sosial, kekokohan pribadi, bisa bekerja sama, mencari dan memperoleh informasi, mengetahui, membentuk, dan menggunakan sistem, memahami dan mampu menggunakan teknologi.

Untuk mengarungi hidupnya, anak perlu panduan yang tegas antara yang boleh dan yang tidak, yang halal dan yang haram. Untuk itulah ketegasan dan ketegaran orang tua diperlukan.

Elly menggambarkan, dalam hidupnya anak bagaikan tengah menyeberangi dua pulau melewati sebuah jembatan kecil dari kayu yang tak berpagar. ‘Jembatan’ itu, kata dia, berlubang-lubang sementara cuaca berkabut pula. Anak harus melewatinya dengan selamat. ”Untuk itu ia membutuhkan batasan yang jelas yang bisa dipegangnya agar bisa on the track,” kata Elly, ”Betapa banyaknya anak yang nyemplung karena tak tahu batasan itu ke narkoba, seks bebas, dan lain-lain.”

Apa saja yang bisa diberikan orang tua? Wanita asal Aceh ini menunjuk pada ajaran agama, aturan hidup, kisah-kisah teladan, dan perumpamaan-perumpamaan yang didapat dari tradisi budaya bisa menjadi andalan. `’Betapa jarangnya kita sekarang mendengar dendang lullaby yang berisi nasihat-nasihat,” katanya. (rpb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *