Bintang Pos, Surabaya – Insiden penyerangan Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) di Baturaja, Sumatra Selatan, oleh anggota TNI disesalkan oleh Jusuf Kalla (JK).
“Saya kira tidak ada di dunia ini, suatu angkatan menyerbu satu kantor angkatan lainnya. Ini perlu introspeksi luar biasa,” tandas JK.
Dia menepis sinyalemen mengenai terjadinya ketegangan antara TNI dan Polri. “Secara formal, ketegangan antar-angkatan itu tidak ada,” ucap mantan Wakil Presiden itu.
Dia menyebut dua hal yang harus diterapkan. Pertama, perlunya mengkaji tingkat kedisiplinan atasan. “Itu satu pertanyaan bagi kedua belah pihak, baik Polri maupun TNI. Ini mungkin koreksi untuk komandan-komandan, kenapa agak susah terkontrol begitu,” ujar JK.
Hal kedua yang harus dicermati adalah adanya kesenjangan antar-angkatan. “Dulu, ada konflik juga tapi lebih bersifat pribadi. Kini, konfliknya sudah mulai bersifat institusi dengan menyerang markas,” ungkapnya.
Dia mengira, kejadian di OKU bukan semata karena kecemburuan. “Kalau soal gaji sama saja. Saya banyak mendengar, contohnya anak buah untuk sekolah mesti membayar. Akibatnya, anak buah ini sejak awal sudah harus mencari ‘sesuatu’ untuk investasi dan saat melihat komandannya, tingkat kepercayaan itu jadi berkurang,” terang JK.
Di sisi lain, Ketua Palang Merah Indonesia itu juga menyoroti tugas dinas yang dijalani seorang prajurit TNI atau Polri. Seorang perwira muda jangan terlalu cepat dipindah-pindah dari daerah satu ke daerah lainnya.
Menurutnya, perpindahan tugas akan dilakukan bila pangkat aparat tersebut sudah naik.
“Dia harus beradaptasi lebih baik dengan masyarakat, termasuk mengerti tentang kultur daerah tempat dia bertugas. Dengan begitu, rasa saling percaya karena kenal betul satu sama lain akan menghindarkan masing-masing aparat dari ketegangan yang berujung konflik antara satu sama lain,” pungkasnya.(oke-pgh)
