Terasberita9.com, Bangkalan – Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Bangkalan mengungkapkan penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah condong melandai. Bahkan dalam sebulan terakhir sudah nihil laporan adanya ternak yang terpapar. Meski begitu, status darurat PMK belum bisa dilepas. Sebab, masih ada sekitar 600 ekor sapi belum terlaporkan kesembuhannya.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan) Disnak Bangkalan Ali Makki, mengungkapkan bahwa dalam sebulan terakhir sudah nihil laporan adanya ternak yang terpapar PMK. Meski begitu, belum sepenuhnya terbebas dari wabah yang menyerang ternak jenis rumanisia tersebut.
“Dalam sebulan terakhir ini sudah tidak ada kasus baru, tidak ada laporannya. Tapi belum zero reported death PMK, karena masih ada sejumlah kasus lama yang kami duga masih aktif hingga sekarang, belum ada laporan kesembuhannya,” ungkapnya.
Menurutnya, selama belum ada laporan resmi terkait kesembuhannya. Pemerintah akan tetap mengklaim bahwa ternak tersebut masih berstatus suspek. Sedikitnya, ada sekitar 600 ekor sapi yang terdata suspek.
“Yang suspek itu kasus lama semua, kalau yang baru sudah tidak ada,” imbuh Makki.
Kata Makki, dalam menangani penyebaran wabah pihaknya sudah kebagian jatah vaksin tambahan. Tambahan yang dialokasikan pada Bangkalan, sekitar 27 ribu dosis. Dengan tambahan itu, alokasi keseluruhan Bangkalan sudah sekitar 37 ribu dosis vaksin.
Rinciannya alokasi pertama 3 ribu, kedua 7 ribu dan untuk perluasan 27 ribu dosis. Dari jatah vaksin itu, sudah tersalurkan sekitar 11 ribu dosis atau sekitar 30 persen dari jumlah ketersediaan dosis vaksin.
“Vaksin yang tersedia masih sangat melimpah, masih sekitar 27 ribuan. Jatah itu harus selesai selama 45 hari, sekarang sudah berjalan berjalan setengah bulan dari target yang diberikan itu,” jelasnya.
Dalam merealisasikan vaksinasi itu, lanjut Makki, pihaknya mengaku harus menghabiskan sekitar 800 dosis dalam sehari. Meski begitu, ia optimistis akan mencapai sesuai target yang diberikan.
“Selama ini tidak ada kendala yang berarti, kegiatan vaksinasi berjalan dengan mulus. Kami yakin bisa menghabiskan rata-rata 800 dosis sehari,” pungkasnya. pemk