Bintang Pos, Lumajang – Agus Wicaksono yang gagal di Pilkada Lumajang dan kalah dari calon Incumbent, Sjahrazad Masdar-As’at Malik (SA’AT) mengaku legowo.
Pasalnya, negara yang menganut sistem demokrasi, melalui pilkada Lumajang sudah cukup demokratis dan kondusif. “Dari proses yang panjang, pilkada bagian dari demokrasi, telah terpilih incumbent dan haru dihormati,” kata Agus Wicaksono yang kembali menjadi ketua DPRD Lumajang.
Menurut dia, kondisi sebelum pilkada usai, para legislator yang kemarin berbeda, sekarang tidak ada perbedaan. Karena pilkada sudah usai dan legislator parpol didewan harus kembali pada tugas pokok fungsinya. “Kita sebagai respresentasi masyarakat, harus bekerja sesuai 3 tupoksi dewan,” ungkapnya.
Masih kata Agus, dalam pilkada kemarian 4 paslon sama-sama memiliki cita-cita membangun Lumajang. Karena yang terpiluh satu paslon, maka 3 paslon bersama pendukungnya harus membantu mengaplikasikan cita-cita bersama. “Jadi kita harus membantu calon terpilih,” terang ketua PDIP Lumajang.
Namun, mendukung dilegislatif bukan sembarangan melainkan melalui mekanisme aturan yang jelas. “Saya bersama legislator di PDIP punya ideologi dan prinsip, pembangunan di Lumajang harus pro rakyat.
Jadi kalau sampai ada pembangunan tidak pro-rakyat, saya sendiri tidak mau menanda tangani, ini amanah rakyat,” pungkasnya.(bjt)
