https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Kebenaran Partikel Tuhan Terbukti, Kiamat Menanti – terasberita9

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Kebenaran Partikel Tuhan Terbukti, Kiamat Menanti

Kebenaran Partikel Tuhan Terbukti, Kiamat Menanti

Bintang Pos, Surabaya – Kebenaran penemuan partikel yang diduga mirip Higgs Boson atau biasa disebut Partikel Tuhan akhirnya terbukti. Kini para ilmuwan berhasil mengkonfirmasi partikel tersebut sebagai Higgs boson dalam konferensi ilmiah Rencontres de Moriond di La Thuile, Italia.

“Ilmuwan mengumumkan partikel yang baru ditemukan itu terdeteksi pada Large Hadron Collider (LHC). Partikel paling kuat yang benar-benar mirip Higgs boson,” tulis Media Amerika Serikat, CNN, Jumat (15/3/2013).

Konfirmasi tersebut membuktikan bahwa penemuan yang diumumkan Center for Nuclear Research (CERN) pada 4 Juli 2012 adalah benar, partikel baru yang 99,999% konsisten dengan apa yang selama ini dicari: Partikel Tuhan. Mereka 99 persen yakin jika partikel itu adalah Partikel Tuhan.

Akan tetapi, 2 eksperimen di laboratorium CMS dan ATLAS di Swiss itu tidak menghasilkan data yang cukup untuk membuktikan partikel tersebut adalah Higgs boson.

Setahun kemudian, yakni Maret 2013, para ilmuwan berhasil mengumpulkan data dengan jumlah 2,5 lebih banyak dari dalam mesin penumbuk atom raksasa yang dibangun CERN bernama LHC. Alhasil, penemuan Partikel Tuhan oleh CERN 1 tahun silam terbukti benar.

Dalam upaya pembenaran penemuan tersebut, para ilmuwan mengumpulkan data hingga berton-ton banyaknya. Data-data tersebut dapat menunjukkan sifat kuantum dari partikel tersebut, serta bagaimana partikel itu berinteraksi dengan partikel lain.

Kiamat Menanti

Kini dengan dibenarkannya penemuan Partikel Tuhan, kiamat menanti. Sebab para ilmuwan menyebut, partikel yang dihasilkan akselelator sepanjang 27 km di LHC ini sejatinya sebuah sinyal menakutkan bagi manusia: tanda kehancuran dunia. Partikel Tuhan adalah elemen kunci untuk memprediksi masa depan.

“Berdasarkan perhitungan, puluhan miliar dari sekarang bakal terjadi malapetaka dunia,” kata fisikawan dari National Accelerator Laboratory di Batavia, Negara Bagian Illinois, Amerika Serikat, Joseph Lykken, seperti dilansir situs sains, LiveScience.

Pernyataan tersebut diungkapkan dalam pertemuan tahunan American Association for the Advancement of Science pada Senin 18 Februari 2013. “Ini menunjukkan jagad raya tidak stabil. Semua ini bakal tersapu bersih,” sambung Lykken.

Untuk diketahui, partikel Higgs boson adalah manifestasi dari medan energi di alam semesta, “medan Higgs” yang menjelaskan bagaimana partikel mendapatkan massa.

I Joseph Kroll, fisikawan dari University of Pennsylvania menjelaskan, apabila massa partikel baru tersebut sekitar 126 miliar elektron volt, atau sekitar 126 kali massa proton, maka secara mutlak alam semesta menjadi tidak stabil dan berujung pada akhir dunia. Ini lantaran “medan Higgs” yang berada di mana-mana dapat mempengaruhi ruang hampa di alam semesta.

Akan tetapi, apabila massa Higgs hanya beberapa persen saja, alam semesta tidak akan hancur. Demikian ditegaskan para ilmuwan.

“Secara pribadi, penemuan Higgs sangat mengejutkan,” kata Kroll. “Bagi saya, penemuan ini benar-benar prestasi luar biasa.”

Jika Higgs boson benar telah ditemukan, lanjut Kroll, teori ini sangat bermanfaat. “Tidak hanya menegaskan teori bagaimana partikel memperoleh massa, tetapi juga memberikan perhitungan atau prediksi baru, sebelumnya tidak mungkin dilakukan,” ujar dia.

Sementara, Christopher Hill, seorang ahli fisika teoritis di Fermi National Accelerator Laboratory mengatakan, “massa Higgs berhubungan dengan seberapa stabil ruang hampa dunia.”

“Ini benar-benar bisa menjadi kosmik, secara kebetulan. Atau mungkin juga ada beberapa partikel fisika yang menyebabkan ini. Tapi perlu ditegaskan, semua ini baru yang kita tidak pernah tahu sebelumnya,” pungkas Christoper. (lp6-pgh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *