https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Kemenkeu Rampingkan APBN – terasberita9

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Kemenkeu Rampingkan APBN

Kemenkeu Rampingkan APBN

Jakarta  – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengaku tidak akan segan memotong anggaran yang tidak produktif bagi Kementerian dan Lembaga (K/L). Hal ini guna menjaga anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2015.

Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani mengatakan, pihaknya akan memantau sisi belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015. Pasalnya, saat ini sisi pendapatan negara disebut-sebut masih kurang akibat kemungkinan shortfall pajak.

“Kita selalu melihatnya di balance. Kalau belanja bagus kita support. Tapi kalau digunakan untuk belanja enggak produktif itu yang enggak kita support,” kata dia di Hotel Harris Sentul, Bogor, Sabtu (7/11/2015).

Salah satu belanja yang dianggap kurang produktif, lanjut Asko, merupakan belanja perjalanan dinas dan rapat di hotel bagi PNS Kementerian dan Lembaga. Pasalnya, belanja tersebut tidak membantu mengembangkan perekonomian.

“Kita enggak segan-segan motong belanjanya. Dengan mengingatkan Kementerian Lembaga untuk enggak lakukan perjalanan dinas berlebihan, kita mengarahkan belanja itu produktif untuk masyarakat. Bukan untuk kepentingan KL itu,” jelas dia.

Selama ini, Askolani menyatakan, Pemerintah telah memotong lemak-lemak pada Kementerian dan lembaga. Lemak-lemak tersebut perlu dipindahkan untuk sektor yang lebih produktif.

“Kalau motong berlebihan juga enggak bagus. Yang kita potong belanja Kementerian Lembaga itu lemaknya. Jangan dagingnya dan jangan kena tulangnya. Ini yang kita lakukan konsisten,” papar dia.

Sekedar informasi, Pemerintah menargetkan defisit anggaran pada 2015 dalam APBNP 2015 sebesar 1,9 persen. Namun, angka tersebut diprediksi melebar akibat kurangnya penerimaan negara khususnya dari sektor pajak yang diramalkan shortfall sebesar Rp160 triliun.

“Ini teknik kita untuk bisa menjaga APBN 2015 Insya Allah bisa terkendali dan memicu perkembangan ekonomi kita,” tandas dia.okz

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *