Bintang Pos, Surabaya – Belum jelasnya pasangan cagub PKB Khofifah Indar Parawansa pada pilgub Jatim 2013, membuat teka-teki bagi semua pihak. Tak terkecuali bagi lembaga survei yang ingin mengukur tingkat elektabilitas pesaing incumbent Karsa (Soekarwo-Saifullah Yusuf) Jilid II.
Direktur Sosial Politik Lembaga Survei Proximity (research, strategy and political consulting), Ahmad Hasan Ubaid, Kamis (25/4/2013) mengatakan, tingkat popularitas dan elektabilitas pasangan Karsa memang di atas angin. “Ini juga karena belum jelasnya pasangan cawagub dari Khofifah. Pasangan independen Eggi-Sihat juga belum dipastikan lolos verifikasi faktual,” katanya.
Pihaknya menilai pasangan cawagub Khofifah yang paling representatif adalah menggandeng kader PDIP, seperti Bambang DH, Said Abdullah, Pramono Anung atau HM Buchori. Alasannya, koalisi PKB dengan PDIP diyakini akan solid karena sama-sama memiliki massa akar rumput yang militan. “Saya optimistis pasangan Khofifah-Bambang DH atau Khofifah-Said bisa mengaimbangi kekuatan pasangan incumbent,” tegasnya.
Sedangkan, jika dibandingkan dengan Khofifah menggandeng Hasan Aminuddin (Ketua Dewan Pembina DPW Partai NasDem Jatim) atau Abdul Halim Iskandar (Ketua DPW PKB Jatim), menurut dia, pihaknya lebih mendukung Abdul Halim yang digandeng sebagai cawagub Khofifah.
Alasannya, untuk bisa mengalahkan Pakde Karwo, maka Khofifah harus menggandeng tokoh yang sama-sama memiliki akar di daerah Mataraman yang selama ini menjadi basis kekuatan Pakde Karwo. “Kalau menggandeng Hasan Aminuddin, ceruknya sama karena kekuatan dukungan Khofifah di pilgub Jatim 2008 lalu juga berasal dari daerah Tapal Kuda dan Pantura. Kalau Halim Iskandar, saya rasa memiliki potensi karena dia berasal dari Mataraman,” tuturnya.
Dia menegaskan, hingga saat ini sosok cagub yang dapat menandingi Pakde Karwo memang masih Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa. Meski begitu, keberadaan Khofifah dinilai tetap tidak akan mampu menandingi pasangan Karsa.(brj-pgh)
