Surabaya – Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia Jawa Timur Blegur Prijanggono menyatakan peran pemuda tidak lagi melawan penjajah, tetapi pemuda harus siap membangun negara dengan turut menjaga sekaligus mengawal proses demokrasi di pemilihan umum mendatang.
Blegur di Surabaya, Selasa, mengatakan, peringatan Sumpah Pemuda yang merupakan tonggak sejarah lahirnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia harus dipahami dengan konteks yang berbeda sesuai era yang sedang berjalan.
“Kami mengajak seluruh pemuda untuk berperan aktif turut membangun Negara dan bangsa dengan menjaga dan mengawal berbagai proses demokrasi baik di daerah maupun di tingkat pusat,” katanya.
Menurut dia, kalau dahulu peran pemuda turut mempertahankan kemerdekaan dengan melawan penjajah, namun saat ini berbeda, karena Negara ini akan menghadapi Pileg dan Pilpres, maka pemuda diharapkan turut menjaga sekaligus mengawal proses demokrasi agar berjalan baik sebagaimana harapan bangsa.
Lebih lanjut, Blegur juga mengatakan bahwa tiga poin yang terkadung dalam sumpah pemuda harusnya tidak hanya di ucapkan sebagai slogan, namun harus di implementasikan dalam prilaku.
“Sumpah pemuda itu tidak hanya diucapkan, tetapi harus di pahami dengan membuktikan dalam prilaku dan sikap yang didasari atas nilai-nilai kesantunan namun tegas,” katanya.
Sebagai pimpinan salah satu organisasi pemuda terbesar di Jatim, Blegur Prijanggono yang juga anggota komisi B DPRD Surabaya mengajak kepada seluruh pemuda untuk siap menghadapi tantangan di era globalisasi, agar tetap bisa menjaga kelestarian budaya bangsa di mata dunia.
“Tetap membawa semangat pemuda kala itu, sehingga tiga butir sumpah itu adalah harga mati, untuk kedepan tantangan kita harus siap menghadapi era globalisasi, menjaga kelestarian budaya sendiri agar pengaruh budaya barat tidak terus merajalela,” kata Caleg DPRD Jatim asal Golkar Dapil 1 Surabaya-Sidoarjo. atn
