Bintang Pos, Surabaya – Sejumlah anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (2/7/2013) siang. Mereka memprotes tindakan panitia pengawas kecamatan (panwascam) yang dinilai berlebihan dalam mengklarifikasi pemutakhiran data pemilih.
Para anggota PPK ini ditemui Ketua KPU Ketty Tri Setyorini. Mereka mengeluhkan upaya klarifikasi yang mirip penyidikan terhadap tersangka kejahatan. “Di Kecamatan Jenggawah, dalam surat undangan Panwascam untuk PPK disebutkan adanya temuan dugaan proses pemutakhiran data pemilih tidak sesuai dengan prosedur, mekanisme, dan tata cara,” kata Setyorini.
Dugaan seperti ini dinilai Setyorini tidak etis. “Walaupun ada kalimat dugaan, seharusnya kan disertai data. Kalimat diduga kan bisa disalahartikan,” katanya.
“Saat klarifikasi tadi seperti sistem penyidikan di kepolisian: apakah dalam keadaan sehat walafiat, apakah siap disumpah Al quran. Ini membuat teman-teman PPK kecewa dan tersinggung,” tambah Setyorini.
Perempuan berkacamata ini yakin para anggota PPK sudah bekerja keras untuk memutakhirkan data pemilih, kendati bekerja di bawah tekanan tenggat yang ketat. Mereka juga dipaksa untuk mempelajari sistem teknologi informasi, padahal tidak semua sumber daya manusia siap. “Belum lagi sekarang ketambahan tugas melakukan verifikasi terhadap 46 ribu KTP dukungan untuk calon gubernur Eggy Sudjana,” kata Setyorini.
Para anggota PPK itu bermaksud mendatangi kantor Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Jember. Setyorini sudah meminta agar PPK menahan diri dan tidak berbuat di luar koridor hukum.
Setyorini sudah selalu mengingatkan kepada para anggota PPK untuk bisa bekerjasama dengan panwascam secara baik. PPK diminta terbuka dalam memberikan data yang dibutuhkan panwascam. “Kalau toh ada PPK yang cara melayaninya kurang bisa diterima, saya minta maaf. Mungkin mereka dalam keadaan capek dan banyak target yang harus dipenuhi,” katanya. (bjt)
