Terasberita9,Jakarta-Bahlil Lahadalia Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan pihaknya akan terus mengejar eksekusi proyek-proyek yang sudah mendapatkan fasilitas insentif fiskal tax holiday, demi mencapai target investasi Rp1.200 triliun pada 2022.
“Kami di 2021 kenapa bagus, karena ada (eksekusi) investasi mangkrak. Di 2022, kami sudah menyiapkan langkah strategis, di antaranya mengeksekusi investasi yang sudah dapat fasilitas insentif tax holiday, totalnya sekitar Rp1.300 triliun,” kata Bahlil di Solo, Jawa Tengah, Kamis (7/7/2022) dikutip Antara.
Sejumlah proyek investasi yang telah mendapatkan fasilitas insentif tax holiday tersebut hingga kini belum terealisasi karena terkendala masalah perizinan, lahan, masalah di masa konstruksi hingga financial closing di bank. Dalam hal ini, Kementerian Investasi terus melakukan pendampingan secara end to end agar investasinya bisa segera terealisasi.
Menurut Bahlil, upaya yang dilakukan itu ibarat permainan sepakbola untuk bertahan dan menyerang. Dengan kata lain, selain mencari investasi dari luar negeri, pemerintah juga mendorong realisasi investasi yang sudah masuk di dalam negeri.
Dia pun masih optimistis target realisasi investasi pada 2022 sebesar Rp1.200 triliun akan tercapai. “Sampai dengan kuartal IV, insya Allah tercapai,” katanya.
Hal itu disampaikan Bahlil merespons pertanyaan soal proyeksi pertumbuhan ekonomi di sisa 2022 yang dinilai masih cukup berat, khususnya karena ada peningkatan kasus Covid-19 dan gejolak global.
Menurut mantan Ketua Umum Hipmi itu, kendati ada kekhawatiran soal capaian pertumbuhan ekonomi, namun capaian realisasi investasi masih dapat dijaga agar bisa memenuhi target. “Sampai dengan sekarang, insya Allah masih on the track. Target Rp1.200 triliun masih oke,” imbuhnya.
Pada 2022, realisasi investasi ditargetkan bisa mencapai Rp1.200 triliun untuk bisa mengejar target pertumbuhan ekonomi di atas lima persen. Adapun pada 2021, realisasi investasi mencapai Rp901,02 triliun, melampaui target yang diminta Presiden Jokowi sebesar Rp900 triliun.(Ssn)