https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Pastikan dilayani apoteker saat beli obat – terasberita9

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Pastikan dilayani apoteker saat beli obat

Pastikan dilayani apoteker saat beli obat

Jakarta – Saat membeli obat di apotik, hal penting yang harus Anda pertimbangkan adalah memastikan kegiatan jual-beli obat dilakukan langsung oleh apotekernya. “Karena ada sejumlah informasi yang harus diberikan apoteker saat pasien menebus obat di apotik dan pasien berhak mengetahuinya,” ujar Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt., dalam media briefing soal Pentingnya Cost – Effectiveness dalam Penetapan Obat untuk Program JKN, di Jakarta, Selasa.

Nurul memaparkan minimal informasi penting yang harus diberikan apoteker di antaranya, cara meminum obat, kepatuhan meminum obat, terutama antiobiotik, lalu penjelasan interaksi yang terjadi jika satu obat dikonsumsi bersamaan dengan obat lain dan efek samping obat.

“Yang namanya dosis tiga kali sehari misalnya dalam 24 jam dibagi tiga atau setiap delapan jam. Hal ini supaya kadar obat dalam darah tetap terjaga. Orang kan sering keliru, pagi siang dan malam,” katanya.

“Interaksi antara obat yang satu dengan yang lainnya pada resep yang sama. Apoteker harus tahu soal ini, sehingga akan menyarankan jarak minum yang tepat,” tambah Nurul.

Selain itu, menurut Nurul, apoteker sebaiknya membuat riwayat medis pasien, untuk memantau obat apa saja yang selama ini pasien konsumsi.

“Begitu ada obat lain yang masuk dalam resep untuk penyakit yang sama, maka akan ada koreksi,” katanya.

Nurul mengungkapkan, selain apoteker tidak ada pihak lain yang berhak melayani pembelian obat dan memberikan informasi obat kepada pasien, khususnya untuk obat yang menjadi resep dokter.

“Kami (IAI) mengatur, jika apotekernya sedang tidak berada di tempat, maka mestinya apotik tidak bisa melayani obat atas resep dokter, tidak boleh melayani informasi obat. Kecuali, pasien yang datang itu hanya untuk beli vitamin atau obat-obat suplemen, ” ungkapnya.

Menurut Nurul, masyarakat saat ini cenderung abai memastikan apakah apotik yang dipilihnya dilayani langsung oleh apotekernya atau tidak.

“Umumnya mereka mengunjungi apotik tertentu karena harga jual obatnya murah, lalu SPG nya menarik, parkirnya luas, yang obatnya lengkap. Pertimbangannya masih itu,” ujarnya.atr

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *