https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

PDIP Buka Suara Soal Peran Ibu Ani – terasberita9

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

PDIP Buka Suara Soal Peran Ibu Ani

PDIP Buka Suara Soal Peran Ibu Ani

Jakarta – Dominasi Ibu Negara Republika Indonesia, Kristiani Herawati Yudhoyono dalam kebijakan Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak harus disangka buruk. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait menegaskan, selama peran keluarga istana tidak keluar dari jalur konstitusi dan amanah rakyat, hal tersebut bukan persoalan.”Kami (PDIP) tidak ingin mengomentari hal-hal yang sifatnya pribadi,” kata anggota Komisi XI DPR-RI , Ahad (15/12).

Ibu Ani, begitu politisi kelahiran Medan, 1969 ini mengatakan, punya peran sendiri dalam memotivasi kinerja Presiden. Maruarar objektif melihat Ibu Ani adalah seorang Ibu Negara. Peran itu otomatis membawa fungsi sebagai teman bicara utama bagi Presiden. Untuk itu, kata dia, Ibu Ani adalah wajar menjadi ‘pembisik’ utama yang baik bagi SBY.

”Tidak ada masalah dengan ini. Jika hanya sebatas memberi saran dan kritik yang baik bagi suaminya (Presiden), tentu itu bukan masalah,” ujar dia.

Media kenamaan di Australia, the Australian, membeberkan informasi tentang penyadapan yang dilakukan Canberra terhadap Jakarta. Dalam pemberitaan yang dimuat saat Ahad (15/12) itu, dikatakan, penyadapan tersebut khusus dilakukan terhadap komunikasi pribadi Ibu Ani. Pemberitaan The Australian berdasar dari kawat diplomatik yang dikirim oleh Wikileaks.

Web asuhan peretas intelijen Julian Assange itu mengatakan, Pemerintahan Canberra mendapat saran dari Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) tentang orang nomor satu di Pemerintahan Republik Indonesia. Kawat intelijen bertanggal 17 Oktober 2007 itu menuliskan orang nomor satu di Indonesia adalah bukan SBY, melainkan Ibu Ani.

Dikatakan, meski Ibu Ani tidak berada di barisan Kabinet, tetapi peran sentral Ibu Ani mampu mempengaruhi setiap kebijakan SBY. Kawat intelijen itu juga mengungkap peran Ibu Ani dalam meminimalisir peran Wakil Presiden SBY, Jusuf Kalla saat dia menjabat antara 2004 sampai 2009.

Masih menurut kawat tersebut, dikatakan peran Ibu Ani sebagai ‘penjaga pintu’ utama penghubung para Penasehat Presiden ke SBY. Ibu Ani juga dikatakan mampu memaksa SBY untuk lebih memihak dan memilih pendapat ibu dua putra itu ketimbang saran dari para Menteri dan Penasehat Presiden.rol

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *