Bintang Pos, Surabaya – Ketua Bidang Organisasi DPP PDIP, Djarot Saifullah menyatakan terus melakukan konsolidasi struktural hingga persiapan saksi untuk memenangkan calon yang diusungnya dalam Pilgub Jatim 2013, yakni pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Bambang DH dan Said Abdullah (BangSa) .
“Langkah kemarin itu Bambang DH bersama struktur melakukan konsolidasi ditingkat DPC sampai DPD bersama partai,” ujar Djarot saat ditemui di Gedung Serbaguna Senayan Jakarta, Selasa (02/07/2013).
Djarot menjelaskan, selain konsolidasi struktural, pasangan itu juga mempersiapkan para saksi untuk menjaga suara di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada guna menghindari kecurangan pencurian suara. Pasalnya, dalam setiap pilkada selalu rawan tindak kecurangan peralihan suara.
“Nantinya persiapan saksi juga diperkuat karena kami akan berhadapan dengan incumbent. Kami berharap bahwa Pilgub di Jatim bisa berjalan dengan jujur adil dan bermartabat maka kita harus siap dan perkuat saksi,” bebernya.
Dalam konsolidasi struktural itu juga membahas dan mengawal proses Daftar Pemilih Sementara (DPS) menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) agar tidak ada penggelembungan suara fiktif nantinya. “Termasuk memelototi DPT dalam tanda kutip dari DPS jangan sampai terjadi penggelembungan suara melalui DPT fiktif,” imbuhnya.
Selain itu juga, Djarot juga menjelaskan, untuk menambah dukungan pasangan yang diusung PDIP, timnya juga mengkoordinir komponen masyarakat yang ada di Jatim, baik ormas maupun organisasi lainnya sebagai pendukungnya. “Kami juga menggandeng berbagai macam komponen masyarakat, termasuk ormas-ormas secara khusus yang dibentuk untuk menggalang para relawan,” sambungnya.
Ia menilai, PDIP memilih Said Abdullah yang berasal dari Madura sebagai pasangan Bambang merupakan kombinasi figur yang ideal sebagai orang yang tegas dan berani untuk memimpin perubahan di Jatim.
“Sosok Bambang DH yang kita tahu berani dan tegas didukung pak Said, yang asli Madura, sangatp cocok memimpin Jatim. Selain itu, sejak M Nuh, sampai saat ini belum ada warga Madura yang bisa memimpin di Jatim,” pungkasnya.(len)
