terasberita9.com, Banyuwangi – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Emil Dardak, Bupati dan Walikota se-Jatim berkumpul di Banyuwangi selama dua hari, Jumat-Sabtu (29-30/10/2021). Hadir pimpinan DPRD Jatim, yaitu Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak
Selain menghadiri penyerahan penghargaan dari Kementerian Keuangan kepada sejumlah daerah di Jatim, momen tersebut dimanfaatkan para kepala daerah untuk saling memperkuat kolaborasi.
Mereka juga mengikuti beragam agenda, mulai penanaman mangrove di Kawasan Ekosistem Esensial Teluk Pangpang hingga peringatan Hari Aksara Internasional.
Di sela-sela kegiatan, rombongan kepala daerah ini mengunjungi Pendopo Banyuwangi, Jumat malam (29/10). Mereka bertemu di halaman belakang pendopo yang asri dan nyaman dalam suasana santai sembari menikmati beragam kuliner khas Bumi Blambangan. Semuanya tampak akrab berbaur hingga saling melontarkan candaan. Suasana hangat dan penuh semangat kebersamaan pun sangat terasa.
Gubernur Khofifah menjelaskan, kegiatan ini merupakan ajang saling tukar pikiran dan tukar ide antar-kepala daerah. Saat ini, kata dia, adalah era kolaborasi agar semua bisa saling maju.
“Banyak hal yang bisa kita lakukan, untuk temu pikiran, temu program. Kan ada program yang bisa dijadikan role model bagi kabupaten/kota lain. Misal percepatan layanan, transparansi, transformasi digital lalu ada mal pelayanan publiknya. Di sini sudah banyak, enggak usah studi banding keluar negeri, di sini ada best practice yang sudah dimiliki daerah saudara kita di Jatim,” kata Khofifah.
Silaturahim informal semua kepala daerah semacam ini, menurut sejumlah bupati dan wali kota, merupakan pertama kali digelar. Banyuwangi merupakan kabupaten pertama yang didaulat sebagai tuan rumah. Khofifah sendiri dalam dua pekan terakhir sudah berkunjung tiga kali ke Banyuwangi.
“Yang pertama mendampingi Pak Wakil Presiden, lalu peresmian dermaga long distance ferry, dan sekarang pertemuan para kepala deerah ini. Kata Ibu Bupati Banyuwangi, kalau Banyuwangi itu memang ngangeni,” ujar Khofifah.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebut pertemuan ini membuat para bupati dan wali kota semakin kompak dan kolaboratif.
“Terima kasih Ibu Gubernur yang telah mengundang para bupati dan wali kota se-Jatim berkunjung ke Banyuwangi. Ini perhatian yang luar biasa dari Ibu Khofifah kepada kami, para bupati dan wali kota, agar terus kompak dan makin kolaboratif dalam memajukan daerahnya dan Jawa Timur,” kata
“Arahan-arahan Ibu Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur memotivasi kami semua untuk terus berbenah,” jelas Ipuk.
Hal yang sama juga diungkapkan Walikota Surabaya, Eri Cahyadi. Menurutnya, pertemuan tersebut bisa memperkuat sinergi antar daerah. “Sekarang bukan zamannya bersaing, daerah harus berkolaborasi saling melengkapi. Maka kedekatan antar kepala daerah harus dibangun, salah satunya lewat silaturahmi yang intens seperti di Banyuwangi hari ini,” ujar Eri.
Kesempatan ini pun dimanfaatkan para kepala daerah untuk saling mempelajari inovasi dan prestasi masing-masing daerah. Seperti Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang mengatakan bahwa pertemuan kali ini menjadi kesempatan untuk saling menularkan rasa ‘iri’.
“Seperti saya yang ‘iri’ pada kemajuan Banyuwangi. Lima kali beruntun Banyuwangi nilai sakip-nya A, sementara Pasuruan masih B. Untuk pengelolaan keuangan juga demikian, Banyuwangi 9 kali mendapat predikat WTP, Pasuruan baru satu kali. Makanya saya ‘iri’ sama Banyuwangi. Berbekal rasa ‘iri’ inilah saya akan bekerja lebih baik lagi untuk memajukan Kota Pasuruan,” ujar Gus Ipul.
Untuk saling memperkuat ikatan antara daerah, di pendopo juga di-display beragam produk unggulan pertanian dan perkebunan dari seluruh daerah di Jatim. Mulai durian Banyuwangi, nanas Madu Jumbo Jember, golden melon Sidoarjo, pisang cavendish Blitar, mangga podang kediri, salak pronojiwo Lumajang, apel rome beauty Malang, pisang tandung Lumajang, alpukat pameling Malang, dan masih banyak lainnya. [brj]