Terasberita9.com, Bangkalan – Pemerintah tidak akan melockdown pasar meski penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) kian meluas. Hal itu ditegaskan oleh Dinas Peternakan (Disnak) Bangkalan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan Ali Makki mengungkapkan, hingga saat antisipasi terhadap penyebaran wabah PMK sudah dilakukan , pemerintah juga belum ada inisiatif melakukan lockdown pasar hewan.
Karena Kebijakan lockdown, menurut Makki, selain berdampak pada mata pencaharian, pedagang akan memilih menjual ternak ke kabupaten terdekat.
“Banyak pertimbangan yang harus kita lakukan untuk melakukan lockdown pasar hewan. Salah satunya masalah ekonomi. Selain itu, kalau toh harus melockdown, maka harus serentak di kabupaten lain. Kalau hanya di Bangkalan, maka tidak maksimal juga,” jelasnya.
Berkaca pada kasus yang pertama, sapi suspek PMK dapat diatasi. Sehingga, meski tidak dilakukan lockdown pasar hewan, dapat dilakukan pengobatan pada sapi yang dinyatakan suspek. Pengobatan itu bisa dilakukan, dengan catatan pihak karantina betul-betul bekerja dengan menutup akses masuk hewan ternak.
“Ini membutuhkan sinergitas yang kuat. Sebab jika masuknya terus diperbolehkan, baik yang secara resmi ataupun melalui jalan tikus, maka pengobatan yang kami lakukan akan percuma. Sapi yang diobati sembuh, datang lagi sapi luar, kan tidak menutup kemungkinan akan ada lagi ditularkan sapi yang dari luar,” paparnya.pemk