Bintang Pos, Surabaya – Pendapatan negara salah satunya bersumber dari penjualan gas ke luar negeri. Namun, apakah nilai tersebut dapat menguntungkan negara?
“Ekspor gas menguntungkan negara itu benar, tapi jual ke luar negerinya harus bagus. Seperti Pertamina menjual gas ke Jepang bagus karena dijual dengan harga internasional,” ujar Pengamat Perminyakan Kurtubi.
Kendati demikian, tambah Kurtubi, apabila gas di jual keluar negeri dengan harga murah seperti halnya ekspor ke China, maka negara akan mengalami kerugian.
“Negara rugi karena harga jual ke China itu sepertiga harga gas dalam negeri. Lebih murah dan negara merugi sekira Rp30 triliun per tahun dari menjual gas murah ke China,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Kurtubi, sebaiknya ekspor gas murah itu dihentikan. “Itu yang harus dihentikan penjualan,” tutup Kurtubi.
Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan pihaknya masih akan menjual gas keluar negeri. Pasalnya pendapatan negara salah satunya bersumber dari penjualan gas ke luar negeri. Namun ada renegosiasi kontrak penjualan gas dengan mengurangi pasokan gas ke luar negeri. (oke-kba)
