https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Bansos – terasberita9

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Bansos BLT-BBM Sasar 92.024 Keluarga Penerima Manfaat

Bansos BLT-BBM Sasar 92.024 Keluarga Penerima Manfaat

Terasberita9.com, Bangkalan – Bantuan Sosial (Bansos) dalam rangka mengatasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang disalurkan pemerintah pusat melalui PT Pos di Kabupaten Bangkalan menyasar 92.024 keluarga penerima manfaat (KPM).

“Data penerima bansos ini, sesuai dengan laporan yang disampaikan PT Pos hingga Oktober 2022 ke Pemkab Bangkalan,” kata Wakil Bupati (Wabup) Bangkalan Drs Mohni MM.

Wabup menjelaskan, jumlah KPM penerima bantuan itu bertambah. Sebelumnya warga miskin dan kurang mampu yang ditetapkan sebagaimana penerima BLT-BBM oleh pemerintah pusat hanya 83.195 keluarga. Namun, berkat upaya Pemkab, jumlah penerima bantuan bertambah hingga menjadi 92.024 orang.

Sebenarnya, menurut Wabup, jumlah total warga miskin dan kurang mampu di Kabupaten Bangkalan yang layak menerima bantuan sosial berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebanyak 220.825 keluarga, tersebar di 273 desa dan delapan kelurahan di 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan.

Dari jumlah itu, keluarga yang terdata sebagai penerima bansos BLT-BBM hanya 92.024 keluarga, sedangkan 128.801 tidak.

Wabup menjelaskan, khusus yang tidak tercakup program BLT-BBM itu, Pemkab Bangkalan telah meluncurkan program bantuan inflasi BBM yang bersumber dari APBD Pemkab Bangkalan.

“Selain itu, sebagian diantara mereka yang tidak tercakup BLT-BBM ini, juga ada yang masuk sebagai penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH),” katanya menjelaskan.

Wabup Bangkalan Mohni menjelaskan, jumlah KPM yang menerima bantuan PKH sebanyak 41.854 KPM, meningkat dari sebelumnya yang hanya 41.682 KPM.

“Jadi, ada tambahan cakupan penerima bantuan sebanyak 172 KPM,” tandasnya. pemk

Mensos Risma Akui Ada Beras Bansos Kualitas Jelek

Mensos Risma Akui Ada Beras Bansos Kualitas Jelek

Jakarta – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengakui bahwa ada beras bantuan sosial (bansos) yang diterima masyarakat berkualitas kurang bagus. Tapi, Risma memastikan bahwa beras yang jelek itu bisa langsung diganti dengan beras yang baru.

“Saya sudah mendapatkan laporan soal itu. Memang ada beberapa kasus di mana kualitas beras kurang baik. Tapi itu volumenya kecil dibandingkan dengan total beras yang kualitasnya baik. Kalaupun ada yang rusak, misalnya, langsung diganti dengan yang baru,” kata Mensos Risma dalam keterangan tertulis, Senin (9/8/2021).

Risma mengatakan penyaluran bantuan sosial beras (BSB) melibatkan sejumlah instansi sesuai dengan penugasan yang telah ditetapkan. “Untuk BSB 10 kg, Kemensos berperan menyerahkan data penerima bantuan kepada Kementerian Keuangan. Sementara beras dan penyalurannya oleh Perum Bulog,” ucapnya.

Untuk BSB 5 kg, distribusi menjadi kewenangan pemerintah daerah melalui dinas sosial. Dinas sosial juga berwenang langsung meminta ganti kepada penyedia bila kualitas beras kurang memuaskan.

“Pemerintah daerah melalui dinas sosial diberikan kewenangan untuk mendistribusikan beras. Dinas sosial juga berwenang memastikan kualitas beras jenis medium dalam kondisi baik pada saat diterima masyarakat. Dinsos bisa langsung meminta ganti bila beras kurang bagus,” ujar Risma.

Untuk BSB 5 kg, distribusi menjadi kewenangan pemerintah daerah melalui dinas sosial. Dinas sosial juga berwenang langsung meminta ganti kepada penyedia bila kualitas beras kurang memuaskan.

“Pemerintah daerah melalui dinas sosial diberikan kewenangan untuk mendistribusikan beras. Dinas sosial juga berwenang memastikan kualitas beras jenis medium dalam kondisi baik pada saat diterima masyarakat. Dinsos bisa langsung meminta ganti bila beras kurang bagus,” ujar Risma.

Warga Tambora Keluhkan Kualitas Beras Bansos

Sejumlah warga di Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat (Jakbar), mengeluhkan kualitas beras dari bantuan sosial (bansos). Warga menyebut beras yang diterimanya tak layak konsumsi karena terdapat banyak kutu dan batu kerikil.

“Berasnya agak kuning, kadang ada yang kutuan, kadang banyak batu. (Yang saya terima berasnya) kuning sama banyak batunya,” kata warga bernama Novi saat ditemui di rumahnya, Senin (9/8).

Pengurus RW 03, Kelurahan Angke, Ahmad menyebut, dari 366 warga yang menerima beras bantuan dari pemerintah, ada 20 yang komplain terkait kualitas beras yang diterimanya.

Ahmad mengatakan bantuan beras tersebut diterima melalui pos giro pada Jumat (6/8) siang dan dibagikan ke RT-RT setempat. Sementara ini, pihaknya menampung bantuan beras yang tak layak dari para penerima bantuan. (dtk)

Wabup Sumenep Serahkan Bansos Dan Kunjungi Korban Kebakaran

Wabup Sumenep Serahkan Bansos Dan Kunjungi Korban Kebakaran

Sumenep (madura9.com) – Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah mengunjungi langsung pemilik rumah yang terbakar di Jl. Kemala, Kelurahan Bangselok, Kecamatan Kota Sumenep. Dalam kunjungan itu, Wakil Bupati sekaligus menyerahkan bantuan sosial kepada korban kebakaran tersebut.

“Semoga bantuan ini bisa meringankan beban korban kebakaran rumah ini. Dan saya juga berterimakasih kepada warga yang telah bergotong-royong membantu korban. Kita memang harus terus memupuk jiwa tepo seliro,” katanya, Senin (09/08/2021).

Sementara terkait bantuan untuk pembangunan kembali rumah yang terbakar itu, Wakil Bupati mengaku segera berkoordinasi dengan pihak terkait. “Akan kami bicarakan dan koordinasikan. Karena ini menyangkut anggaran ya, jadi memang harus dibicarakan dengan pihak-pihak terkait,” ujarnya.

Pada Minggu (08/08/2021) malam, rumah milik Mohammad Bakri (55) alias Mat Kaset, hangus terbakar.
Tidak korban jiwa dalam musibah kebakaran tersebut. Namun pemilik rumah diperkirakan mengalami kerugian material sebesar Rp 300 juta. Mengingat saat kejadian kebakaran, uang tunai Rp 100 juta yang ada di dalam rumah ikut hangus. Masih ditambah sejumlah perhiasan emas. Kebakaran tersebut diduga akibat terjadi korsleting listrik. “Memang masalah instalasi listrik ini harus benar-benar mendapat perhatian, baik di rumah warga maupun perkantoran. Kadang masyarakat masih kurang paham, sekedar menyambung listrik dari sini ke sana. Kalau tidak terkontrol dengan baik, ini justru membahayakan,” ucap Wakil Bupati. [brj]

Wagub Jatim minta segera diganti kualitas bagus, Saat temukan beras bansos berkutu

Wagub Jatim minta segera diganti kualitas bagus, Saat temukan beras bansos berkutu

Madura9, Bangkalan – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak minta beras berkutu untuk bantuan sosial dari Kementerian Sosial bagi masyarakat Bangkalan diganti dengan beras kualitas bagus.

“Saya mengapresiasi Pemkab Bangkalan dan saya berterima kasih kepada Pak Bupati dan Kadinsos atas kerja cepatnya. Pagi-pagi bangun saya diberi info dan saya langsung lapor Ibu Gubernur, dan Ibu Gubernur bilang untuk menindaklanjuti dengan segera,” katanya saat meninjau langsung kondisi beras bantuan sosial berkutu tersebut di Kabupaten Bangkalan, Rabu.

Bantuan sosial berupa beras sebanyak 3.000 paket tersebut merupakan program dari Kementerian Sosial RI.

Saat dilakukan pengecekan, beras yang dikemas dengan bertulis “Bantuan Beras PPKM Darurat Kemensos RI” tersebut berwarna kuning dan berkutu.

“Jadi tadi kita menemukan bahwa kualitas beras bantuan ini memang tidak baik, tetapi sebenarnya banyak juga program-program bantuan pemerintah yang kualitas berasnya baik, termasuk yang dari Bulog itu baik,” kata Wagub.

Saat melakukan pengecekan, Wagub Jatim itu didampingi Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan Wibagio Suharta.

Saat itu, Wagub Emil meminta agar bantuan tersebut tidak didistribusikan terlebih dahulu.

Dalam beberapa hari ke depan, Emil memastikan beras pengganti akan segera dikirimkan untuk selanjutnya diberikan kepada masyarakat di Kabupaten Bangkalan.

“Ini tadi saya telpon Pak Alwi (Kadinsos Jatim), artinya hitungan hari harus sudah sampai penggantinya, karena masyarakat sudah nunggu,” katanya, menerangkan.

Menurut Emil, permasalahan harus diatasi bersama. Peran dari pemerintah daerah sangat penting dalam membantu pengawalan program yang datang dari Pemerintah Pusat.

“Ini kerja bersama, Kemensos ngurusi seluruh Indonesia dan Kemensos pun akan senang, tau ada temuan ini. Kita temukan karena pemda memang diminta Kemensos untuk turut mengawal penyaluran bansos. Oleh karena itu, peran pemerintah daerah penting, jadi mohon di maklumi bahwa pemerintah daerah harus bisa membantu Kemensos mengawal program ini,” tuturnya.

Mantan Bupati Trenggalek ini juga berharap kejadian serupa tidak akan terjadi lagi di seluruh wilayah Jawa Timur.

Kasus beras berkutu di Bangkalan itu, hanya sebagian saja, karena di beberapa kabupaten lain kualitasnya bagus.

“Tolong diingat, dari seluruh Jatim yang bermasalah ada di beberapa daerah, jadi yang lainnya menerima beras dengan kualitas bagus. Tetapi yang sedikit tapi bermasalah ini harus segera ditindak cepat,” katanya.

“Kami yakin juga kalau ini ada kaitan dengan amanah dari pemasok yang tidak baik, Kemensos akan mengambil tindakan, saya yakin,” ujarnya.

Selain itu, Emil sangat mengapresiasi respon cepat dari Pemkab Bangkalan dan berharap komunikasi seperti ini akan terus berjalan dengan baik.

Terakhir, Emil pun mengatakan bahwa antisipasi harus dilakukan dalam melihat masalah yang terjadi karena operasi bantuan ini dibuat simultan dengan melibatkan berbagai sumber.

“Antisipasinya kita akan kumpulkan semua data ini dan pastikan pemasoknya, kalau memang bener masalahnya dari penyedia, ya, harus dapat sanksi agar tidak terulang kembali,” ujarnya. ant