Terasberita9.com,Probolinggo – Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur menargetkan sebanyak 75.797 anak menjadi sasaran pada pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022.
Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo melakukan pencanangan BIAN tahun 2022 yang dihadiri oleh Plt. Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko di MAN 2 Probolinggo di Desa Karanggeger, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Senin (1/8).
“Target proyeksi sasaran yang harus diimunisasi pada BIAN di Kabupaten Probolinggo sejumlah 75.797 anak dengan usia 9-59 bulan yang harus diselesaikan pada Agustus 2022,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono di kabupaten setempat.
Menurutnya, BIAN dilaksanakan secara serentak di 24 kecamatan pada 1 hingga 30 Agustus 2022 dan sebenarnya rangkaian kegiatan dari BIAN sudah dimulai pada bulan Juli 2022 dengan kegiatan Kejar Imunisasi.
“Ketersediaan logistik pada saat ini sudah siap 91.950 dosis untuk MR yang ada di puskesmas dan sebagian tersimpan di gudang farmasi Kabupaten Probolinggo,” tuturnya.
Ia mengatakan pelaksanaan vaksinasi MR nanti akan dikonsentrasikan pada posyandu-posyandu yang ada di Kabupaten Probolinggo dan jumlah fasilitas kesehatan yang siap sebagai tempat pelayanan vaksinasi MR ada 33 puskesmas dan 6 rumah sakit daerah atau swasta.
“Kegiatan itu akan melibatkan sebanyak 1.320 posyandu yang akan difungsikan sebagai pos pelayanan vaksinasi MR,” katanya.
Sementara Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko mengatakan pencanangan BIAN itu menandai di mulainya vaksinasi MR di Kabupaten Probolinggo yang diwakili oleh 500 siswa dari Raudhatul Athfal (RA) sebagai kick off untuk anak sebaya dengan harapan bisa menjadi role model bagi orang tua anak sebayanya.
“Pemberian vaksinasi MR sangat diperlukan sebagai ikhtiar untuk melindungi anak dari penyebaran penyakit measles (campak) dan rubella (campak Jerman), karena campak bisa menular melalui udara yang terkontaminasi oleh virus,” tuturnya.
Ia mengatakan kampanye vaksinasi MR tahun 2017 di Probolinggo mendapatkan peringkat ketiga di Jawa Timur, sehingga pihaknya sudah berpengalaman untuk mengelola dan melaksanakan kegiatan vaksinasi MR tersebut.
“Saya berharap semangat dan dedikasi para tenaga kesehatan sebagai operator lapangan dan para penggerak sasaran, khususnya kepala sekolah, guru, wali murid anak usia 9-59 bulan untuk saling bahu-membahu dan saling mendukung guna menyukseskan kegiatan vaksinasi MR,” katanya.
Timbul menjelaskan anak yang tidak diberi vaksin MR, apabila anak tersebut terkena campak atau rubella, maka sangat berpotensi menderita radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk bahkan kematian. Ant