https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

DSDABM Surabaya – terasberita9

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Per hari Kalimas dikeruk 40 meter kubik, guna antisipasi banjir

Per hari Kalimas dikeruk 40 meter kubik, guna antisipasi banjir

Terasberita9.com, Surabaya – Intensitas hujan mulai bertambah seiring dengan peralihan musim atau pancaroba. Mengantisipasi genangan di metropolis, normalisasi sungai dilakukan secara intens oleh dinas sumber daya air dan bina marga (DSDABM). Alat berat pun diterjunkan supaya pengerjaan segera rampung.

 

Misalnya, yang terlihat kemarin (16/10). Satu unit ekskavator diturunkan ke Sungai Kalimas di Jalan Ngagel, Kecamatan Wonokromo. Alat berat itu berada di sana selama empat hari sejak Rabu (12/10). Para petugas pematusan memperdalam sungai vital tersebut sepanjang 325 meter. ”Mulai Jembatan Ujung Galuh hingga Jembatan BAT,” ujar Kepala DSDABM Rayon Genteng Syahrur Romadhona.

 

Kedalaman sungai utama Surabaya itu berkisar 2,5 meter sebelum dinormalisasi. Pihaknya melakukan pengerukan lagi mencapai 1 meter dengan total kedalaman 3,5 meter. Tujuannya, menambah volume tampungan air karena Sungai Kalimas merupakan sungai pengendali banjir.

 

”Pengerukan berfokus di area tengah sungai karena jika di pinggir riskan sliding atau ambles. Nanti sedimen yang di pinggiran akan perlahan turun dengan sendirinya,” jelas Syahrur.

 

Normalisasi tersebut merupakan pengerjaan tentatif dan swakelola dari DSDABM. Sebab, pihaknya telah rutin melakukan pengerukan di sepanjang Sungai Kalimas. Selain itu, kondisi cuaca saat ini belum pasti dan berubah-ubah.

 

Setidaknya, sebelum memasuki musim hujan, Sungai Kalimas siap mencegah genangan. ”Sedimen didominasi lumpur. Kami bawa ke tempat pembuangan di Wonokusumo dan Sumber Rejo,” paparnya.

 

Menurut Syahrur, progres pengerjaan saat ini baru sekitar 5 persen dari keseluruhan tahap pertama itu. Dalam sehari, diestimasikan pihaknya mampu mengeruk di 10 titik dengan total sedimen mencapai 40–50 meter kubik.

 

Dia menargetkan pengerjaan bisa rampung dalam kurun waktu dua hingga tiga minggu. ”Untuk tahap selanjutnya, kami masih melakukan survei sungai mana yang sekiranya perlu dinormalisasi. Misalnya, ketebalan sedimen hingga tingkat elevasi dari hulu ke hilir,” jelasnya.

 

Bukan hanya itu, pihaknya juga melakukan normalisasi di saluran air penghubung Kalimas. Namun, yang menjadi pembeda, pengerjaan dilakukan secara manual tanpa alat berat.

 

Menurut Syahrur, saluran penghubung dinormalisasi setelah identifikasi dan berdasar laporan warga. Hingga saat ini, pihaknya belum menemui kendala yang berarti selama normalisasi. ”Ada satgas yang berkeliling di setiap wilayah untuk memantau wilayah,” ungkap dia. jp

Proyek infrastruktur kota Surabaya baru 49,5 persen, Armuji dorong percepatan pembangunan

Proyek infrastruktur kota Surabaya baru 49,5 persen, Armuji dorong percepatan pembangunan

Terasberita9.com, Surabaya – Pelaksanaan sejumlah proyek infrastruktur di Kota Surabaya tercatat masih melambat atau mencapai 49,5 persen dari target menjelang akhir triwulan III-2022.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Senin, meminta Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya untuk mengebut sejumlah proyek infrastruktur yang kemajuannya masih lambat tersebut.

“Kami mendorong agar dapat dilakukan percepatan pembangunan sebelum musim hujan tiba,” kata Cak Ji, panggilan akrabnya.

Berdasar data DSDABM Surabaya, pengerjaan proyek infrastruktur yang mencapai 49,5 persen itu adalah hasil pekerjaan secara keseluruhan mulai pembangunan jalan, jembatan hingga drainase atau saluran untuk penanggulangan banjir.

“Jadi harus kerja terstruktur dan terukur sesuai dengan program yang telah direncanakan dalam APBD Surabaya 2022,” katanya.

Sedangkan, khusus untuk proyek penanggulangan banjir di pusat Kota Surabaya, progresnya sudah mencapai 55 persen yang meliputi pekerjaan saluran yang terintegrasi di tengah kota.

Sejauh ini, kata dia, pemasangan box culvert di sekitar Jalan Panglima Sudirman, Jalan Kenari dan Embong Kenongo belum sepenuhnya tuntas. Termasuk pembuatan crossing di Jalan Kayon.

Selain itu, Cak Ji juga memantau masih ada penanaman box culvert yang belum tuntas sehingga membahayakan pengguna jalan. Menurut dia, saluran itu harus terkoneksi satu sama lain sehingga saat hujan deras, debit air tidak meluap.

“Kalau perlu dikerjakan secara maraton pagi hingga malam. Jadi saat musim penghujan tiba saluran-saluran bisa berfungsi optimal dan tidak ada genangan,” tutur dia.

Tidak hanya itu, Armuji juga meminta agar pekerjaan infrastruktur di kampung seperti pavingisasi dan pembangunan U-Ditch agar dapat selesai sesuai target yang telah direncanakan. ant