https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

kemenag – terasberita9

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Kemenag Yaqut : Upayakan 2022 Jamaah Haji Bisa Diberangkatkan

Kemenag Yaqut : Upayakan 2022 Jamaah Haji Bisa Diberangkatkan

Terasberita9.com, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas terus mengupayakan agar tahun ini dapat memberangkatkan jamaah haji Indonesia. Pasalnya, dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19, ibadah haji tidak dapat dilaksanakan.

“Semoga tahun ini, bisa memberangkatkan jamaah haji. Kita terus lakukan lobby kepada pemerintah Saudi, agar jamaah haji tahun ini bisa diberangkatkan,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (24/2).

Saat ini pihaknya terus melakukan sejumlah upaya agar pelaksanaan ibadah haji 2022 dapat berlangsung. Bahkan, tim Kemenag juga akan langsung terbang ke Saudi membahas hal tersebut.

“Kita terus kejar kepastian keberangkatan jamaah haji Indonesia pada tahun ini. Dalam waktu dekat, Tim Kementerian Agama akan ke Saudi, untuk menjajakinya,” tambahnya.

Gus Yaqut, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa secara teknis Kementerian Agama siap memberangkatkan jamaah haji tahun 2022. Mengingat juga Kementerian Agama telah menyiapkan tiga skema, di antaranya pemberangkatan penuh serta pembatasan jumlah jamaah.

“Saya optimistis tahun ini jamaah haji bisa diberangkatkan,” seru dia.

Namun, lanjut Yaqut, bangsa Indonesia juga harus bisa menerima jika nantinya ada pembatasan kuota dari Arab Saudi. Sehingga, jumlah jamaah haji Indonesia yang diberangkatkan tidak seperti pada tahun sebelum terjadinya pandemi. (jwp)

 

Kedua kalinya Ditjen Pendis Kemenag Gelar Madrasah Award 2021

Kedua kalinya Ditjen Pendis Kemenag Gelar Madrasah Award 2021

Terasberita9.com, Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) kembali menggelar Madrasah Award 2021. Ada lima kategori yang diberikan pengharagaan kepada kepada pihak-pihak yang berprestasi dan berjasa memberikan kontribusi kepada perkembangan madrasah di tahun ini.

Direktur Kurikulum Sarana Kesiswaan dan Kelembagaan (KSKK) Madrasah Kemenag, Mohammad Isom Yusqi dalam keterangannya mengatakan, acara ini digelar untuk memberikan apresiasi kepada para siswa-siswi madrasah dan lembaga-lembaga yang berprestasi agar mereka terus bersemangat dalam meningkatkan prestasinya.

“Madrasah Award ini diharapkan bisa memberikan semangat kepada seluruh warga Madrasah untuk terus beprestasi dan berdaya saing tinggi dengan lembaga lain,” ujar Isom.

Madrasah Award sudah dilakukan sebanyak dua kali, yaitu tahun 2020 dan 2021. Untuk tahun ini, Isom menyebut, ada lima kategori yang dianugerahkan. Yakni, siswa-siswi berprestasi tingkat nasional dan internasional, inovasi pembelajaran/karya guru terbaik selama pandemi Covid-19, lembaga pendidikan berprestasi, peran unsur masyarakat dengan segala upaya sehingga tetap jalan selama pandemi, dan special achievment pencipta Lagu Hymne dan Mars Madrasah.

Sementara itu, Dirjen Pendis M. Ali Ramdhani mengatakan bahwa semua orang harus mempunyai daya tanding dan saing dewasa ini, tak terkecuali insan madrasah. Dia meminta para siswa dan civitas akademika untuk terus berinovasi.

“Saat ini kita tidak hanya harus berpikir out of the box, tapi harus without the box. Bagi yang belum memeroleh anugerah, mari belajar kembali,” jelas Ali. (jwp)

Dirjen Pendis Kemenag Minta Pelaku Pendidikan Terus Belajar Supaya Tak Ditelan Masa

Dirjen Pendis Kemenag Minta Pelaku Pendidikan Terus Belajar Supaya Tak Ditelan Masa

Terasberita9.com, Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag M. Ali Ramdhani meminta seluruh pelaku pendidikan di bawah Kemenag untuk terus belajar. Diantaranya adalah terus belajar mencari inspirasi dan berinovasi. Selain itu bekerja tidak biasa-biasa saja, supaya keluar dari ancaman ditelan masa.

Pejabat yang akrab disapa Dhani itu mengatakan semua pelaku pendidikan di bawah naungan Kemenag untuk terus belajar mencari inpirasi. Kemudian juga membangun motivasi dari kegiatan-kegiatan positif. Termasuk diantaranya kegiatan Madrasah Award dan Apresiasi Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Adiktis) 2021.

’’Apabila kita melakukan sesuatu hanya rata-rata, maka kita akan habis ditelan masa. Kita harus melakukan upaya extra ordinary atau upaya luar biasa,’’ kata Dhani dalam keterangannya Sabtu (11/12). Khusus kepada peraih penghargaan dalam kegiatan Madrasah Award dan Apresiasi Pendidikan Tinggi Kegamaan Islam (Adiktis) 2021, dia memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya.

Dhani lantas menyampaikan komunitas pendidikan harus melakukan pola pendekatan inovasi tak sekadar berpikir out of the box. Tetapi lebih dari itu harus berpikir without the box. Dia mengatakan diantara tujuan Kemenag menggelar Adiktis adalah memacu perguruan tinggi di bawah Ditjen Pendis Kemenag untuk terus menunjukan pencapaian terbaiknya.

Penghargaan diantaranya diberikan kepada kepemilikan hak paten, kepemilikan jurnal, serta kepemilikan akreditasi unggul. Di masa medatang Kemenag akan berfokus membangun hilirisasi ilmu pengetahuan. Untuk itu perguruan tinggi keagamaan Islam perlu mengintegrasikan disiplin ilmu pengetahuan keagamaan dengan sains secara massif. ’’Agar dapat mengisi ruang-ruang industri di masa depan,’’ pungkasnya.

Sementara itu Sekretaris Ditjen Pendis Kemenag Rohmat Mulyana Sapdi event Madrasah Berprestasi dan Adiktis ini merupakan pemberian apresiasi pada prestasi yang ditorehkan oleh madrasah maupun perguruan tinggi. “Event ini ini bukan merupakan akhir dari peningkatan mutu dari pendidikan Islam, namun sebagai motivasi untuk senantiasa meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan Islam,” kata Rohmat.

(jwp)

Kekerasan Seksual di Pesantren, Lemahnya Pengawasan Kemenag

Kekerasan Seksual di Pesantren, Lemahnya Pengawasan Kemenag

Terasberita9.com, Perbuatan guru Herry Wirawan di salah satu pesantren di kota Bandung, Jawa Barat, yang melakukan tindakan pemerkosaan kepada 12 santriwati mendapat kecaman publik. Hal itu juga sekaligus mencoreng krebilitas lembaga pendidikan keagamaan.

Anggota Dewan Pakar Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Rakhmat Hidayat menyampaikan, karakteristik kasus kekerasan seksual di lembaga pendidikan berbasis agama umumnya dilakukan oleh guru atau pengasuh yang berkedudukan sebagai pengajar resmi. Ada pemilik lembaga pendidikan dan juga tenaga pendidik yang direkrut yayasan.

Untuk itu, pihaknya meminta agar rekrutmen pengasuh atau guru oleh yayasan harus mempertimbangkan aspek asesmen psikologi, kepribadian dan sosial. Tidak hanya aspek pedagogi dan profesional.

“Guru seharusnya memiliki kompetensi spiritual, sosial, emosional, dan kepribadian yang baik. Termasuk asesmen potensi perilaku seks menyimpang guru seperti pedofilia,” kata dia dalam keterangannya, Jumat (10/12).

Kementerian Agama (Kemenag) juga hendaknya membuat aturan dan pedoman perekrutan guru atau pengasuh satuan pendidikan keagamaan yang dijadikan rujukan wajib dalam merekrut guru. Berdasarkan fakta di atas, kekerasan seksual di satuan pendidikan berbasis agama tidak hanya di lembaga formal yang sudah terdaftar, tetapi juga lembaga pendidikan yang belum terdaftar di Kemenag.

Rakhmat memaparkan, satuan pendidikan pesantren di Indonesia mencapai 33.980 pesantren, satuan pendidikan madrasah sebanyak 83.468 dan hanya 5 persen madrasah milik pemerintah, sementara 95 persen swasta. Data ini belum termasuk pesantren atau madrasah yang belum terdaftar di Kemenag.

“Tingginya kekerasan seksual di satuan pendidikan berbasis agama karena rendahnya pengawasan dari jajaran Kemenag,” lanjut Rakhmat.

Dirinya pun ikut mendorong agar Kemenag mengkroscek ulang lembaga pendidikan berbasis agama yang belum terdaftar, kemudian didaftarkan resmi. “Kemenag dan Kanwil Kemenag daerah wajib melakukan pengawasan sistematis dan berkala terhadap pesantren atau lembaga pendidikan agama yang tidak terdaftar,” tandasnya.

(jwp)

Cegah Kekerasan Seksual di Pesantren, Kemenag Diminta Buat Aturan Khusus

Cegah Kekerasan Seksual di Pesantren, Kemenag Diminta Buat Aturan Khusus

Terasberita9.com, Aksi biadab yang dilakukan guru pesantren yakni memperkosa 12 santriwati di Bandung, Jawa Barat mendapatkan perhatian publik. Tersangka sendiri sudah ditangkap dan ditahan oleh Polda Jabar.

Terkait tindakan bejat tersebut, Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim pun meminta Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas untuk membuat aturan tentang pencegahan dan penanggulangan tindakan kekerasan seksual di madrasah dan pesantren.

“Saya rasa perlu ada aturan khusus yang dibuat Kemenag untuk mencegah tindak kekerasan di madrasah dan pesantren, karena kita tahu madrasah dan pesantren ada dibawah naungan Kemenag,” jelas Satriwan, Kamis (9/12).

Saat ini hanya ada kebijakan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan. Aturan itu berlaku untuk sekolah dibawah naungan Kemendikbudristek.

“Adapun untuk madrasah dan pesantren belum ada ini, makanya kami mendorong kemenag semacam PMA tentang pencegahan dan penaganggulangan tindak kekerasan seksual di pesantren dan madrasah,” ucapnya.

Fenomena seperti itu diakui olehnya kerap terjadi di pesantren. Namun, karena relasi kuasa, banyak yang tutup mulut mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan dari para penguasa.

“Jadi saya rasa sekolah dan pesantren apalagi madrasah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siswa, membangun kecerdasan, tidak hanya kecerdasan intelektual tapi juga spiritual dan sosial,” tandas Satriwan. (jwp)

Menteri Agama Klarifikasi Pernyataan Soal Kemenag Hadiah untuk NU hanya Motivasi

Menteri Agama Klarifikasi Pernyataan Soal Kemenag Hadiah untuk NU hanya Motivasi

terasberita9.com – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa pernyataannya tentang Kementerian Agama (Kemenag) hadiah untuk Nahdlatul Ulama (NU) disampaikan dalam forum internal keluarga besar NU. Harapannya dapat lebih untuk memotivasi para santri dan pesantren.

“Itu saya sampaikan di forum internal. Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, seperti dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal,” ungkap Yaqut dalam keterangannya, Senin (25/10). Continue reading →

Jamaah Umrah Pegang Tiket Harus Tetap Terbang, Garuda Belum Beri Jaminan

Jamaah Umrah Pegang Tiket Harus Tetap Terbang, Garuda Belum Beri Jaminan

terasberita9.com –Di tengah ancaman kebangkrutan maskapai Garuda, ada potensi persoalan lain. Yaitu nasib calon jamaah yang sudah telanjur memegang tiket. Jamaah tetap harus diberangkatkan, bagaimanapun masa depan Garuda kelak.

Nasib jamaah umrah yang sudah pegang tiket Garuda itu dibahas dalam pertemuan antara asosiasi travel dengan Arif Rahman selaku staf khusus Wakil Presiden pada Kamis (21/10). ”Tadi ada pembahasan tiket-tiket yang sudah mereka (jamaah umrah) bayar itu apa jaminannya,” kata Arif.

Dia mengatakan, sampai saat ini yang sudah memberikan jaminan pasti berangkat baru maskapai Saudi Arabia Airlines. Untuk maskapai lain belum ada yang berani memberikan jaminan.

”Bahkan Garuda sendiri belum ada jaminan,” ungkap Arif.

Untuk itu Arif mengatakan, dalam pertemuan itu juga dihadiri dari unsur Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Harapannya Kemenhub bisa memfasilitasi pertemuan dengan maskapai-maskapai tersebut. Khususnya maskapai Garuda. Apalagi saat ini maskapai Garuda diselimuti isu kebangkrutan.

Kondisi keuangan Garuda dan kaitannya dengan nasib jamaah umrah juga menjadi perhatian Kemenag. Data dari Kemenag ada lebih dari 18 ribu calon jamaah umrah sudah pegang tiket penerbangan dari berbagai maskapai. Termasuk di dalamnya maskapai Garuda yang terancam bangkrut.

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Nur Arifin menyatakan, pihaknya memperhatikan urusan tiket pesawat dan kepastian pemberangkatan tersebut. ”Kami bukan hanya mengecek, tapi kami sudah mengundang semua maskapai,” terang Nur Arifi.

Kemenag menegaskan ketentuan teknis soal penerbangan merupakan domain dari Kemenhub. Untuk itu mereka juga berkoordinasi dengan Kemenhub.

(jwp)

Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Salurkan 3,6 Juta Bantuan Paket Data Internet untuk PJJ

Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Salurkan 3,6 Juta Bantuan Paket Data Internet untuk PJJ

Nusantara7.com – Pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih diberlakukan meski pemerintah sudah mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM). Kementerian Agama (Kemenag) pun kembali menyalurkan bantuan paket data internet untuk mendukung PJJ.

Bantuan paket data internet tersebut berasal dari Ditjen Pendidikan Islam Kemenag. Karena itu, penerimanya khusus yang ada di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam Kemenag saja. Total ada 3,6 juta nomor atau penerima yang mendapatkan suntikan bantuan kuota internet pada penyaluran gelombang ketiga ini.

Merujuk penyaluran di gelombang kedua, setiap jenjang pendidikan mendapatkan besaran kuota berbeda-beda. Jenjang raudhatul athfal (RA/PAUD) menerima sebesar 7 GB. Kemudian, siswa MI, MTs, dan MA sebesar 10 GB. Sedangkan bagi guru ditetapkan 12 GB. Untuk mahasiswa dan dosen ditetapkan sebesar 15 GB. Kuota itu aktif 30 hari sejak diinjeksikan ke nomor sasaran.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan, bantuan paket data internet itu bagian dari upaya pemerintah mendukung pelaksanaan PJJ selama pandemi. ’’Alhamdulillah, untuk tahap ketiga ini telah disalurkan 3,6 juta bantuan paket data internet ke lembaga pendidikan binaan Kemenag,’’ katanya kemarin.

Pemberian paket data internet, terang Yaqut, juga bertujuan untuk memastikan pemenuhan hak peserta didik mendapatkan pelayanan pendidikan selama pandemi Covid-19. Jumlah penerima bantuan paket data internet Kemenag untuk tahap ketiga ini lebih sedikit daripada tahap kedua yang mencapai 4,6 juta sasaran. Sebelumnya penerima bantuan kuota internet Kemenag tahap pertama ditetapkan sebanyak 3,8 juta penerima.

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan, pandemi Covid-19 membuat pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran makin besar. ’’Namun, teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran pendidik atau guru,’’ tuturnya.

(jwp)

Kemenag Buka Seleksi Imam Masjid di Uni Emirat Arab

Kemenag Buka Seleksi Imam Masjid di Uni Emirat Arab

Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) membuka seleksi imam masjid asal Indonesia untuk ditempatkan di Uni Emirat Arab. Pendaftaran dibuka pada 13-22 Agustus 2021. Seleksi dilakukan secara virtual pada 25-27 Agustus.

“Kemenag kembali melaksanakan seleksi Imam Masjid untuk ditugaskan di Uni Emirat Arab. Pelaksanaannya secara virtual. Kita akan menjaring lebih banyak calon imam dari seluruh Indonesia,” ungkap Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin melalui keterangan tertulis dikutip Sabtu (14/8/2021).

Pengiriman imam masjid ke Uni Emirat Arab, dijelaskannya sebagai salah satu strategi dari kerja sama bilateral antara pemerintah Indonesia dengan Uni Emirat Arab. Para imam masjid ini menjadi duta Indonesia di negara tersebut.

“Program pengiriman imam asal Indonesia ini turut berkontribusi pada peningkatan kerja sama bilateral kedua negara, termasuk meningkatkan citra Indonesia,” sebutnya.

Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Syamsul Bahri menambahkan, imam masjid asal Indonesia diminati karena berpaham ahlus sunnah wal jamaah. Itu menjadi nilai tambah selain kemampuan dalam membaca Al-Qur’an.

“Indonesia ini memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia. Indonesia memiliki banyak lembaga pendidikan Islam. Umat Islamnya moderat, berperilaku mulia, pahamnya ahlus sunnah wal jamaah dan cara pikirnya wasathiyah (moderat),” jelasnya.

Cara ikut seleksi dijelaskan di halaman selanjutnya.

alam kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Uni Emirat Arab pada 2020, Putra Mahkota Syeikh Zayed meminta 200 imam masjid asal Indonesia untuk ditugaskan di sana. Menindaklanjutinya, pemerintah Indonesia melalui Kemenag dan otoritas Uni Emirat Arab melakukan seleksi.

“Seleksi yang dilakukan pada 2020 oleh Kemenag dan dilanjutkan pada 2021 oleh Otoritas Uni Emirat Arab berhasil memilih 28 imam. Namun kemudian, satu orang meninggal dunia dan satu orang lagi mengundurkan diri. Sehingga ada 26 imam yang siap diberangkatkan ke Uni Emirat Arab,” ungkap Syamsul.

Untuk tahun ini, pendaftaran dibuka pada 13-22 Agustus 2021. Seleksi akan dilakukan secara daring pada 25-27 Agustus 2021. Seleksi ini ditargetkan bisa menjaring sebanyak 74 imam sehingga pada 2021 ini terdapat 100 imam yang siap dikirim ke Uni Emirat Arab.

“Jadi seleksinya dua kali. Pertama oleh Kemenag yang melibatkan pakar Al-Qur’an. Kedua oleh Otoritas Uni Emirat Arab. Karena pandemi Covid-19, kita laksanakan secara virtual. Pendaftaran melalui website bimasislam.kemenag.go.id menu Seleksi Calon Imam Masjid,” tambah Syamsul.

(dtk)