https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

ketua dprd surabaya – terasberita9

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Kebijakan cukai minuman berpemanis diharapkan DPRD Surabaya tak beratkan UMKM

Kebijakan cukai minuman berpemanis diharapkan DPRD Surabaya tak beratkan UMKM

Terasberita9.com, Surabaya – Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono mengharapkan kebijakan pemerintah menerapkan tarif cukai pada minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) tidak memberatkan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

“Kalau saya berpendapat, ini jangan sampai mengganggu pelaku usaha atau UMKM terutama di tengah upaya-upaya pemulihan ekonomi masyarakat,” kata Adi Sutarwijono dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, kalau pun nanti cukai ini terpaksa harus diterapkan, jangan sampai memberatkan pelaku usaha, terutama pelaku usaha yang dalam tingkatan mikro, karena mereka ini modalnya terbatas dan harus membangun survival pascapandemi COVID-19.

Bagi dia, pandemi COVID-19 ini sudah merupakan pukulan yang luar biasa bagi para pelaku usaha kecil dan mikro, dan sekarang ini mereka tengah membangun survival untuk terus menjalankan usahanya itu.

“Saya sebenarnya memaklumi bahwa negara butuh pendapatan tambahan, tapi kata kuncinya jangan sampai hal ini memberatkan dan bahkan mengganggu usaha para pelaku ekonomi kecil, terutama yang mikro. Apalagi sekarang ini kami tengah melakukan pemulihan ekonomi karena selama dua tahun kena COVID-19,” ujar dia.

Oleh karena itu, dia berharap Pemkot Surabaya dan nantinya juga rekan-rekan legislatornya akan siap menjembatani dan memfasilitasi untuk mengajak bicara semua stakeholder, sehingga rencana pengenaan cukai ini bisa didengarkan para stakeholder ini.

“Jeritan para pelaku usaha atau UMKM ini harus didengarkan oleh para stakeholder itu, kami akan cari solusi bersama,” kata dia.

Sementara itu, Koordinator UMKM di Kampung Lawas Maspati, Kelurahan/Kecamatan Bubutan, Surabaya, Sabar mengaku, kebijakan tersebut bakal memberatkan UMKM. Menurut Sabar, selama pandemi COVID-19 cukup banyak pelaku usaha yang gulung tikar.

“Bukan disebabkan pandemi saja, tapi pemain di bidang MBDK jumlahnya sulit dihitung. Persaingannya tinggi, kemudian ada pandemi, sekarang isu cukai MBDK. Pasti makin banyak (pengusaha) yang bertumbangan,” kata Sabar.

Pelaku UMKM produsen MBDK, ice cream dan dessert, Anggi juga memiliki pandangan serupa. Dia keberatan bila cukai MBDK diterapkan, karena bisa menjadi beban pelaku usaha skala kecil.

Penerapan cukai MBDK itu membuat pelaku usaha ketar-ketir, lantaran harus berhitung ulang dengan beban operasional. Situasi makin ketat dengan masuknya produk impor yang sudah menerapkan teknologi. Sementara produk asing skala produksinya cukup besar dan gempurannya masif. ant

Tingkatkan kerjasama, Pimpinan DPRD usulkan dibukanya jalur pelayaran Surabaya-Maumere

Tingkatkan kerjasama, Pimpinan DPRD usulkan dibukanya jalur pelayaran Surabaya-Maumere

Terasberita9.com, Surabaya – Pimpinan DPRD Kota Surabaya mengusulkan dibukanya kembali jalur pelayaran antara Kota Surabaya, Jawa Timur dengan Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sudah sekian lama terputus.

“Ini untuk meningkatkan kerja sama antardaerah Surabaya dan Sikka,” kata Wakil Ketua DPRD Surabaya A.H. Thony di Surabaya, Senin.

Menurut Thony, hasil bumi dari kawasan itu tidak bisa keluar ke Surabaya dan sebaliknya serta komoditi dari pelabuhan Surabaya tidak bisa masuk langsung ke Maumere. Akibatnya pertumbuhan di kawasan Indonesia Timur ini mengalami kemerosotan yang sangat tajam.

Sebetulnya arus keluar dan masuk selama ini masih saja bisa terjadi tapi konsekwensinya harus melewati jalur yang lebih panjang. Sudah ada barang tentunya dengan ongkos yang jauh lebih mahal dan menjadikan putaran ekonomi di kawasan Indonesia Timur melemah berjalan dengan biaya sangat tinggi.

Kemerosotan ekonomi itu terasa lebih parah ketika pembatasan-pembatasan semasa terjadinya pandemi COVID-19 terjadi. Agar hal tersebut tidak terus terjadi terus menerus, Pemerintah Kabupaten Sikka berupaya menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya.

Thony mengatakan, percepatan pemulihan ekonomi Kota Surabaya sebaiknya tidak hanya dilakukan pada tingkat lokal, namun juga harus dengan melebarkan sayap ke daerah lain.

Bahkan, lanjut dia, bila perlu Pemkot Surabaya harus bisa menjadi leader daerah lain dalam berbagai hal, terutama optimalisasi di sektor perdagangan. Apalagi Surabaya mempunyai pelabuhan yang besar, ini juga menjadi potensi yang bisa terus digenjot, dengan cara kerja sama dengan daerah lain.

Thony sendiri mengaku telah memfasilitasi Bupati Sikka Fransiscus Roberto Diogo saat berkunjung ke Surabaya beberapa hari lalu dalam upaya mendapatkan informasi dan menjajaki peluang kerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya.

“Bupati Sikka saat itu menawarkan kerja sama dalam tiga bidang yakni bidang pendidikan, kesehatan dan dan ekonomi,” ujarnya.

Untuk kerja sama bidang ekonomi, lanjut Thony, mereka menyampaikan bahwa di Kabupaten Sikka melimpah hasil bumi berupa coklat, vanili, cengkeh, pinang, ikan laut kualitas ekspor dan lainnya.

“Diharapkan hal-hal yang dibutuhkan di Surabaya, Pemkab Sikka siap memasok dan begitu sebaliknya. Sikka sedang gencar melakukan pembangunan barang-barang kebutuhannya didatangkan dari Surabaya,” katanya.

Begitu juga soal hasil laut, kata dia, Kabupaten Sikka juga melimpah ruah dengan ditunjukkan hasil tangkapan laut berupa ikan dengan kualitas bagus. Hal ini, lanjut dia, berbeda dengan ikan yang diperoleh di perairan Surabaya yang kualitasnya kalah jauh dengan Sikka.

“Kalau kerja sama terjadi, maka yang ikut kerja sama tidak hanya Pemkab Sikka, tapi juga seluruh pemkab di NTT lainnya,” katanya. (atr)