https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

pembudidaya maggot – terasberita9

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Dianggap Bisa Atasi Sampah, DLH Dorong Petani Maggot Tingkatkan Produksinya

Dianggap Bisa Atasi Sampah, DLH Dorong Petani Maggot Tingkatkan Produksinya

Terasberita9.com, Bangkalan – Para pembudidaya maggot mulai bermunculan di Kabupaten Bangkalan. Selain secara ekonomi menjanjikan, maggot juga terkenal memiliki kemampuan penguraian sampah yang cukup tinggi. Hal inilah yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangkalan terhadap petani maggot binaannya. DLH mendorong agar petani maggot terus meningkatkan produksinya.

Kepala DLH Bangkalan Anang Yulianto menyampaikan selain bisa membantu Pemerintah Bangkalan menjawab persoalan sampah maggot juga punya nilai ekonomi yang tinggi.

“Mengatasi sampah organik bisa dengan melakukan budidaya maggot. Harapan kami bisa dikembangkan lebih luas lagi di beberapa tempat dari jumlah dan kualitasnya agar semakin banyak dimanfaatkan,” katanya.

Budi daya maggot dianggap dapat menjadi kunci utama untuk mengurangi sampah organik karena metode menguraikan sampah dengan maggot ini dapat dilakukan dengan cepat, ketimbang metode komposting untuk membuat pupuk kompos. Dengan metode komposting, diperlukan waktu sekitar 24-45 hari hingga sampah organik terurai menjadi kompos. Sedangkan dengan maggot, prosesnya jauh lebih cepat, yakni hanya perlu satu hari.

“Tidak hanya digunakan untuk membuat kompos, maggot yang sudah selesai mengurai sampah di usia 14 hari akan dikeringkan dan dipanen sebagai sumber protein atau untuk bahan baku pakan ternak. Inilah yang menjadi sumber ekonomi bernilai tinggi,” jelas Anang. pemk