https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

pemkab sidoarjo – terasberita9

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Bupati Sidoarjo Menargetkan Betonisasi Jalan Jatikalang-Pawindo Krian Cepat Selesai

Bupati Sidoarjo Menargetkan Betonisasi Jalan Jatikalang-Pawindo Krian Cepat Selesai

Terasberita9,Sidoarjo-Ahmad Muhdlor Ali Bupati Sidoarjo memperkirakan pekerjaan peningkatan jalan atau betonisasi di Ruas Jatikalang-Jalan raya depan PT Pawindo di Kecamatan Krian bisa selesai lebih cepat dari jadwal.

Gus Muhdlor, sapaan akrab Bupati Muhdlor, mengatakan awalnya pekerjaan betonisasi ruas jalan sepanjang 200 meter tersebut selesai pada pertengahan Agustus 2022 mendatang.

“Hari ini setelah dilakukan inspeksi bersama, pekerjaan semua on target bahkan diperkirakan bisa lebih cepat selesai. Kalau awal diperkirakan selesai pada pertengahan Agusus, setelah dicek, InsyaAllah pertengahan Juli nanti bisa rampung,” ujarnya di sela meninjau pekerjaan betonisasi Ruas Jatikalang-Jalan raya depan PT Pawindo, Selasa (28/6/2022).

Gus Muhdlor menambahkan, betonisasi diprioritaskan terhadap jalan yang rawan pemeliharaan atau dengan kata lain jalan yang sering rusak. Selain itu betonisasi juga menyasar ruas jalan yang drainase-nya buruk, atau yang mudah terjadi genangan air. Intensitas kendaraan yang lewat juga menjadi faktor pemilihan jalan untuk dibeton, seperti jalan Jatikalang sampai PT. Pawindo.

“Jalan yang pemeliharaannya sangat sering akan kita tingkatkan pembangunanya menjadi jalan cor untuk efisiensi pemeliharaan aspal,”ujarnya.

Gus Muhdlor juga mengatakan pembangunan jalan aspal lebih sering mengalami kerusakan. Pasalnya Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah Delta. Oleh karenanya pembangunan jalan beton menjadi pilihan agar awet.

Rencana ke depan, ujar Gus Muhdlor, pembetonan akan dilakukan sampai perempatan jalan Candinegoro Wonoayu. Atau betonisasi jalan Desa Jatikalang Krian akan menyambung sampai perempatan jalan Desa Candinegoro Wonoayu.

“Peningkatan mutu betonisasi didasarkan pada jalan yang pemeliharaannya tinggi atau tingkat kerusakan aspalnya tinggi,” tuturnya.

Tahun ini Pemkab Sidoarjo menargetkan bisa menyelesaikan pekerjaan betonisasi di 17 ruas jalan dengan total panjang 21 km. Rizal Asnan Plt. Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaaan Umum, Bina Marga dan Sumber Daya Air (Dinas PUBM SDA), memastikan pihaknya akan fokus pada pekerjaan betonisasi dan memastikan pekerjaan dilakukan dengan baik dan cepat.

“Seperti betonisasi di ruas Jatikalang-Pawindo ini yang lebih cepat dari target, hasilnya kita pantau terus. Selesai cepat dan kualitas sesuai dengan perencanaan,” ujar Rizal.

Selain peningkatan jalan melalui betonisasi, Pemkab Sidoarjo juga akan melakukan pemeliharaan 68 ruas jalan pada tahun 2022 ini. Pemeliharaan dilakukan dengan pelapisan ulang aspal dan perbaikan jalan berlubang.(Ssn)

Pemkab Sidoarjo Gandeng Perusahaan Farmasi PT Phapros Tbk Atasi Kasus Gizi Buruk

Pemkab Sidoarjo Gandeng Perusahaan Farmasi PT Phapros Tbk Atasi Kasus Gizi Buruk

terasberita9.com, Sidoarjo – Pada rangkaian peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2021, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo menjalin kerja sama dengan perusahaan farmasi PT  Phapros Tbk. Kerja sama dalam menangani kasus gizi buruk pencegahan kasus stunting.

Kegiatan yang bertajuk Santri Sidoarjo Pelopor Pencegahan Stunting Untuk Generasi Penerus Bangsa yang Lebih Cerdas itu dihadiri langsung Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) di Pondok Pesantren Fauzul Falah Desa Minggir Desa Larangan, Kecamatan Candi, Kamis (21/10/2021).

Acara juga dihadiri Komisaris PT. Phapros , Zainal Abidin, Sri Andari Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Chudlori Kabag Kesra Pemkab Sidoarjo serta para Pengurus dan para santri Ponpes Fauzul Falah.

Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali mengingatkan pentingnya penanganan gizi buruk yang melibatkan para pakar, karena dari kasus gizi buruk dikhawatirkan menjadi potensi Stunting dan ketika lahir berpotensi bayi mengidap disabilitas.

Untuk itu, Gus Muhdlor sangat mengapresiasi kegiatan ini karena dapat mengurangi bahkan menuntaskan potensi gizi buruk di Sidoarjo.

“Oleh karena itu pertama-tama saya ucapkan kepada PT. Phapros yang sudah memberikan perhatian lebih kepada kami (para santri) terutama pada pengentasan stunting,” terang Bupati Sidoarjo

Kegiatan pencegahan gizi buruk ini sejalan dengan tema Hari Santri Nasional 2021 yakni “Santri Siaga, Jiwa dan Raga” yang punya makna bahwa santri di seluruh Indonesia selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raganya untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia.

Juga berarti komitmen seumur hidup para santri yang lahir dari sifat santun, rendah hati, pengalaman, dan tempaan santri selama di pesantren.

Maka, supaya santri selalu siaga jiwa dan raga, harus disertai dengan keadaan gizi baik di tubuh yang lahir dari pengetahuan terhadap apa itu gizi buruk dan cara mencegahnya.

“Untuk mewujudkan santri siaga jiwa dan raga, tentunya banyak hal yang perlu ditanamkan sejak dini, salah satunya adalah pentingnya menjaga kesehatan jasmani agar tercipta generasi penerus bangsa yang cerdas dan kuat. Kecerdasan generasi penerus bangsa ada di tangan kita, yang karena itu kita harus pastikan bahwa para santri harus terbebas dari masalah gizi buruk atau stunting di masa datang,” urai Gus Muhdlor.

Untuk diketahui, salah satu pemicu stunting adalah anemia atau kekurangan darah yang seringnya diderita oleh remaja, terutama remaja perempuan. Jika pada usia remaja memiliki masalah kesehatan maka akan berdampak pada kerentanan penyakit yang dibawa pada saat dewasa nanti.

Data hasil riset kesehatan dasar, menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 27 persen. Meskipun mengalami penurunan 3 persen dibanding tahun sebelumnya, angka tersebut masih belum mencapai standar who untuk stunting di bawah 20 persen.

Oleh karena itu, adanya edukasi untuk mencegah gizi buruk atau stunting serta anemia yang dilakukan kepada santri, bisa bermanfaat bagi kesehatan masyarakat Sidoarjo, juga bagi masyarakat Indonesia, supaya dimasa depan tercipta generasi penerus bangsa yang lebih cerdas dan kuat.

Dalam kesempatan ini, Dr. Arleni Direktur Pemasaran PT.Phapros Tbk mengatakan bahwa dalam Peringatan Hari Santri Nasional 2021 “Santri Siaga, Jiwa dan Raga”. Tema tersebut merupakan pernyataan sikap bahwa santri di seluruh Indonesia selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raganya untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia.

Siaga jiwa santri ini juga merupakan komitmen sumur hidup para santri yang lahir dari sifat santun, rendah hati, pengalaman, dan tempaan santri selama di pesantren.

Untuk mewujudkan santri siaga jiwa dan raga, tentunya banyak hal yang perlu ditanamkan sejak dini, salah satunya adalah pentingnya menjaga kesehatan jasmani agar tercipta generasipenerus bangsa yang cerdas dan kuat, kecerdasan generasi penerus bangsa ada ditangan kita, yang karena itu kita harus pastikan bahwa para santri harus mendapatkan gizi yang baik agar terbebas dari masalah gizi buruk atau stunting dimasa datang.

“Salah satu pemicu stunting adalah anemia atau kekurangan darah yang seringnya diderita oleh remaja, terutama remaja perempuan. Jika pada usia remaja memiliki masalah kesehatan maka akan berdampak pada kerentanan penyakit yang dibawa pada saat dewasa nanti,” terangnya.

Arleni juga menyampaikan, “Phapros sangat konsen pada hal ini, kegiatan yang dilakukan tidak hanya berhenti di sini saja, karena ini menjadi awal dari rangkaian tanggung jawab sosial perusahaan terkait stunting yang berkolaborasi bersama pemerintah daerah,” ungkpanya.

Berdasarkan data badan kesehatan dunia, ada 162 juta balita stunting, dan 58 persen dari jumlah tersebut berada di asia, penyebabnya adalah kurangnya asupan gizi saat hamil hingga bayi tersebut berusia 2 tahun, serta bisa berakibat pada pertumbuhan tinggi badan anak yang dibawah rata-rata anak normal.

Selain itu, hasil riset kesehatan dasar menunjukkan provalensi stunting di Indonesia sebesar 27 persen meskipun mengalami penurunan 3 persen dibanding tahun sebelumnya, angka tersebut masih belum mencapai standar who untuk stunting di bawah 20 persen.

“Kami berharap, semoga adanya edukasi manfaat suplemen penambah darah untuk mencegah gizi buruk atau stunting serta anemia, yang dilakukan pada hari ini bisa bermanfaat bagi semua,” tambah Arleni.

Di akhir kegiatan dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama Pemkab Sidoarjo dengan PT. Phapros Tbk dalam pencegahan stunting di Kabupaten Sidoarjo. [brj]