https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

slamet junaidi dan abdullah hidayat – terasberita9

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Pemkot Kediri gelar pameran produk unggulan dengan gandeng komunitas disabilitas

Pemkot Kediri gelar pameran produk unggulan dengan gandeng komunitas disabilitas

terasberita9.com, Kediri  – Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menggandeng komunitas disabilitas setempat menggelar pameran beragam produk unggulan, sebagai salah satu cara mengenalkan produk mereka sekaligus memberikan semangat untuk tetap berkarya di tengah pandemi COVID-19.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Jumat mengungkapkan pihaknya mendorong disabilitas maupun para wanita di kota ini untuk terus berkarya karena semua orang memiliki peluang yang sama untuk bekerja dan menjadi wirausaha.

“Sekarang ini sudah tidak ada batasan lagi. Kami mendorong mereka untuk tidak eksklusif. Banyak program yang bisa dikerjasamakan seperti kami dorong mereka ke digital media, marketplace jika ada produk,” kata Wali Kota di Kediri.

Ia mengatakan, hasil karya para penyandang disabilitas di Kota Kediri juga bagus-bagus. Hal itu terlihat dari pameran yang digelar, yang mayoritas menunjukkan hasil karya para disabilitas di Kota Kediri.

Pemkot, kata dia, juga terus memberikan perhatian. Selain memberikan kesempatan ikut serta di pameran, juga memberikan pelatihan dan pendampingan sehingga usaha mereka tetap berjalan. Mereka bisa menjadi wirausaha dengan beragam pekerjaan.

Pemerintah Kota Kediri menjalin bekerja sama dengan  USAID, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Mien R Uno Foundation (MRUF), serta Kelompok Perempuan dan Sumber-sumber Kehidupan (KPS2K) untuk mewujudkan disabilitas dan wanita menjadi wirausaha.

Beberapa kegiatan digelar seperti program pelatihan dan pengembangan usaha melalui Program Jadi Pengusaha Mandiri Women Economic Empowerement (JAPRI WEE) dan Jadi Pengusaha Mandiri People with Dissabilities (JAPRI PWD).

“Terima kasih atas kolaborasi semua pihak hingga acara ini dapat terselenggara. Saya rasa sekarang ini kita memiliki peluang yang sama untuk bisa bekerja dan berkarya. Saya juga menghimbau agar teman-teman di Pemkot Kediri untuk mempekerjakan teman-teman disabilitas. Saat ini di beberapa OPD ada pegawai dari disabilitas ke depan harus ditambah,” ujar dia.

Selain memberikan media untuk mengenalkan produk mereka, kegiatan pameran ini juga digelar dalam rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional, 3 Desember. Acara juga tetap sesuai protokol kesehatan, karena masih pandemi COVID-19.
Director of Economic Growth and Education Office USAID Indonesia Thomas Crehan mengatakan Hari Disabilitas Internasional menjadi momentum bagi semua pihak untuk meningkatkan kesadaran dan hak-hak dasar bagi disabilitas. Bersama Pemerintah Kota Kediri USAID mempromosikan kewirausahaan menjadi karir yang layak bagi difabel.

“Acara ini tidak hanya simbolis saja namun kita membuktikan bahwa dengan bekerja sama kita bisa mengubah dunia. Secara gotong-royong kami mewujudkan 130 difabel untuk mewujudkan ide bisnis mereka. Dari total tersebut 34 membuka usaha dan 96 lainnya berhasil meningkatkan pendapatan mereka,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, dilakukan penyerahan seed funding (tahap awal pendanaan) USAID JAPRI oleh Wali Kota Kediri dan Director of Economic Growth and Education Office USAID Indonesia. Seed funding PWD diberikan kepada Apri Riyanti, Brian Prestian Wijaya, dan Ahmad Afandi. Seed funding WEE diberikan kepada Zurotun Nayla Habifah, Titin Winarsih, dan Yohanna Ambarita, dan beragam bantuan untuk penyandang disabilitas.

Acara ini dihadiri pula oleh Deputy Chief of Party USAID JAPRI Nino R Putra, Ketua Umum Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Maulani Rotinsulu, Sekretaris Umum Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Walin Hartati, Eksekutif Director Mien R Uno Foundation Suryani Indah Sari, Ketua PKK Kota Kediri, OPD Kota Kediri dan berbagai tamu undangan lainnya.  (ant)

 

Bupati Sampang: Percepat pemulihan ekonomi melalui pembangunan Jalur Lingkar Selatan

Bupati Sampang: Percepat pemulihan ekonomi melalui pembangunan Jalur Lingkar Selatan

Terasberita9.com, Sampang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Jawa Timur berupaya mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19, melalui percepatan pembangunan akses jalur lingkar selatan (JLS) sebagai jalur alternatif untuk angkutan material bangunan, penghubung antarkabupaten di Pulau Madura.

“Kami berkepentingan jalur lingkar selatan ini cepat selesai, karena dengan demikian akses angkutan bahan bangunan yang dari arah Surabaya melalui Kota Sampang dan dari arah Pamekasan bisa cepat beroperasi,” kata Bupati Sampang Slamet Junaidi di Sampang, Senin.

Ia menargetkan, pembangunan jalur lintas selatan itu selesai maksimal 2022 dan pada awal 2023 diharapkan bisa segera dioperasikan.

Mantan anggota DPR RI dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini menjelaskan, selain dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19, dasar pembangunan JLS pada beberapa hal.

Pertama, untuk memperluas wilayah perkotaan, sehingga pengembangan kota melebar ke wilayah selatan. Kedua, untuk membantu program membantu perekonomian masyarakat di sekitar kota, sehingga dengan perluasan jalan itu, maka secara otomatis, ekonomi masyarakat di jalur selatan juga akan meningkat.

Sebelumnya, pada Kamis (7/10/2021) Bupati Sampang Slamet Junaidi bersama Wakil Bupati Sampang Abdullah Hidayat sempat meninjau langsung proses pembangunan JLS didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Moh Zis.

Kala itu, peninjauannya dimulai dari Kampung Kesinih, Kelurahan Karang Dalam, hingga tembus ke Kampung Kaseran, Desa Pangongsean dengan mengendarai mobil Offroad menyisir jalanan yang terjal dan menantang.

Jalur lingkar selatan yang akan menjadi jalur alternatif untuk kendaraan pengangkut barang itu sepanjang 7,4 kilometer membentang ke arah barat laut.

Sedangkan lebar jalan 12 meter dan akan dibangun jembatan serta jembatan layang yang berada di sisi Patarongan.

“Jadi nanti di depan itu ada jalan menanjak yang langsung tembus ke jalur poros nasional,” tuturnya.

Pembangun JLS melintasi tiga desa dan satu kelurahan, meliputi Desa Aeng Sareh, Kampung Kesenih Kelurahan Karang Dalam Kota Sampang, Desa Patarongan, Kampung Kaseran Desa Pangongsean Kecamatan Torjun dengan nilai total anggaran Rp204,5 miliar yang bersumber dari dana pinjaman modal pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), dan dana tersebut dicairkan secara multi years contract (MYC).

Bupati menjelaskan, pembangunan JLS dicanangkan sejak tahun 2007 dan mulai menyusun Detail Engineering Design (DED) di tahun 2012. Kemudian, berlanjut pada tahun 2020 dengan menyelesaikan pembebasan lahan.

“Tentu ini merupakan bagian dari komitmen kami, membangun program pengembangan wilayah perkotaan, sehingga diharapkan membawa dampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat,” katanya, menjelaskan.

(ant)