https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

wabah pmk – terasberita9

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Kabar Baik, Sebulan Terakhir Nihil Suspek Kasus PMK

Kabar Baik, Sebulan Terakhir Nihil Suspek Kasus PMK

Terasberita9.com, Bangkalan – Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Bangkalan mengungkapkan penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah condong melandai. Bahkan dalam sebulan terakhir sudah nihil laporan adanya ternak yang terpapar. Meski begitu, status darurat PMK belum bisa dilepas. Sebab, masih ada sekitar 600 ekor sapi belum terlaporkan kesembuhannya.

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan) Disnak Bangkalan Ali Makki, mengungkapkan bahwa dalam sebulan terakhir sudah nihil laporan adanya ternak yang terpapar PMK. Meski begitu, belum sepenuhnya terbebas dari wabah yang menyerang ternak jenis rumanisia tersebut.

“Dalam sebulan terakhir ini sudah tidak ada kasus baru, tidak ada laporannya. Tapi belum zero reported death PMK, karena masih ada sejumlah kasus lama yang kami duga masih aktif hingga sekarang, belum ada laporan kesembuhannya,” ungkapnya.

Menurutnya, selama belum ada laporan resmi terkait kesembuhannya. Pemerintah akan tetap mengklaim bahwa ternak tersebut masih berstatus suspek. Sedikitnya, ada sekitar 600 ekor sapi yang terdata suspek.

“Yang suspek itu kasus lama semua, kalau yang baru sudah tidak ada,” imbuh Makki.

Kata Makki, dalam menangani penyebaran wabah pihaknya sudah kebagian jatah vaksin tambahan. Tambahan yang dialokasikan pada Bangkalan, sekitar 27 ribu dosis. Dengan tambahan itu, alokasi keseluruhan Bangkalan sudah sekitar 37 ribu dosis vaksin.

Rinciannya alokasi pertama 3 ribu, kedua 7 ribu dan untuk perluasan 27 ribu dosis. Dari jatah vaksin itu, sudah tersalurkan sekitar 11 ribu dosis atau sekitar 30 persen dari jumlah ketersediaan dosis vaksin.

“Vaksin yang tersedia masih sangat melimpah, masih sekitar 27 ribuan. Jatah itu harus selesai selama 45 hari, sekarang sudah berjalan berjalan setengah bulan dari target yang diberikan itu,” jelasnya.

Dalam merealisasikan vaksinasi itu, lanjut Makki, pihaknya mengaku harus menghabiskan sekitar 800 dosis dalam sehari. Meski begitu, ia optimistis akan mencapai sesuai target yang diberikan.

“Selama ini tidak ada kendala yang berarti, kegiatan vaksinasi berjalan dengan mulus. Kami yakin bisa menghabiskan rata-rata 800 dosis sehari,” pungkasnya. pemk

Abdul Latif : Pemkab Bangkalan Dibantu TNI/Polri Untuk Vaksinasi PMK

Abdul Latif : Pemkab Bangkalan Dibantu TNI/Polri Untuk Vaksinasi PMK

Terasberita9.com, Bangkalan – Pemerataan  Vaksinasi PMK membutuhkan tenaga petugas yang memadai. Sementara di Bangkalan, jumlah petugas Kesehatan Hewan (Keswan) begitu terbatas. Untuk menyiasati itu, Pemerintah akan melibatkan TNI/Polri dalam membantu pencapaian Vaksinasi.

Bupati Bangkalan R Abdul Latif memerintahkan agar secepatnya Vaksinasi PMK dilaksanakan secara merata di Kabupaten Bangkalan. Hal tersebut agar masyarakat merasa aman dan nyaman saat melaksanakan Hari Raya Idul adha tahun ini.

Sedangkan Kabid Keswan Dinas Peternakan (Disnak) Bangkalan Ali Makki menuturkan, dokter hewan di lembaganya hanya berjumlah delapan orang. Masih membutuhkan tambahan 50 tim petugas.

“Di Bangkalan sendiri ada 18 Kecamatan yang terdiri dari 281 desa/kelurahan. Jika hanya ditangani oleh delapan dokter hewan yang ada, maka satu dokter harus menangani 32 desa. Paling tidak satu kecamatan itu satu dokter, itupun belum mampu dikatakan ideal. Kesulitan kami saat ini pada petugas itu, minim sekali soalnya,” ujarnya.

Meski begitu, hasil rapat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) beberapa hari yang lalu sudah menekankan agar ada petugas tambahan, baik itu yang bersifat sementara atau permanen.

“Jadi ada solusi, akan ada tambahan tim dari TNI-Polri yang akan dibekali dengan pelatihan untuk membantu penanganan PMK di seluruh kabupaten/kota,” ungkapnya.

Ali Makki berharap, ada tambahan dokter hewan. Bahkan berharap, adanya wabah PMK bisa menjadi suatu pertimbangan bagi pemerintah daerah (pemda) ataupun pemerintah pusat agar ada tambahan dokter. Sehingga kedepan, kesehatan hewan ternak bisa lebih terjamin.

“Untuk dokter hewan ini minimal satu kecamatan satu dokter, biarpun tidak ideal, tapi bisa lebih efisien,” pungkasnya.pem

Bupati Abdul Latif minta peternak sapi tidak panik hadapi wabah PMK

Bupati Abdul Latif minta peternak sapi tidak panik hadapi wabah PMK

Terasberita9.com, Bangkalan – Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron meminta para peternak tidak panik terkait wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi yang kini melanda di sejumlah daerah di Indonesia.

“Saat ini sedang ada wabah penyakit pada sapi yang disebut PMK atau penyakit mulut dan kuku. Jenis penyakit ini mudah menular pada sapi lain, tapi bapak-bapak tidak perlu panik, karena jenis penyakit ini tidak menular kepada manusia,” katanya saat meninjau kesehatan hewan di Pasar Hewan Tanah Merah, Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, Sabtu.

Bupati datang ke pasar itu bersama dengan perwakilan anggota DPRD Bangkalan, dinas peternakan, polisi dan TNI, serta beberapa orang dari penyuluh peternakan, dan dokter hewan.

Di pasar itu, bupati juga sempat berdialog dengan perwakilan peternak dan pedagang sapi tentang pola perawatan sapi, dan keuntungan yang didapat dari peternak.

Ia menjelaskan saat ini Pemkab Bangkalan menerjunkan sebanyak delapan orang dokter hewan untuk memantau kesehatan hewan ternak warga Bangkalan dan mendeteksi kemungkinan adanya hewan jenis sapi, kambing atau kerbau yang terserang wabah penyakit mulut dan kuku.

“Dari hasil pemantauan yang kami lakukan dala sepekan ini, memang belum ada sapi atau kambing yang terserang penyakit mulut dan kuku tersebut, dan kami berharap wabah penyakit ini tidak masuk ke Bangkalan,” kata bupati.

Oleh karena itu, pihaknya meminta agar para peternak dan pedagang sementara ini mematuhi kebijakan Pemkab Bangkalan yang melarang hewan luar Madura masuk ke Bangkalan.

“Ini demi keamanan dan sebagai antisipasi agar wabah PMK tidak masuk ke Bangkalan ini. Sebab, jika wabah PMK ini masuk ke Bangkalan, maka yang akan rugi bukan hanya pemkab, akan tetapi bapak-bapak selaku peternak sapi ini,” katanya.

Selanjutnya bupati meminta agar masyarakat hendaknya melapor ke pemkab melalui aparat desa setempat apabila ada hewan peliharaan baik sapi maupun kambing yang berpenyakit seperti terserang PMK, di antaranya nafsu makan sapi menurun, sapi berjalan pincang, dan mulutnya berbusa.

“Kalau tidak mau melapor ke pak kades, lapor ke ini,” ujarnya sambil menunjuk pada anggota polisi dan TNI yang juga ikut mengawal bupati di acara kunjungan ke Pasar HewahnTanah Merah, Bangkalan itu.

Jumlah populasi sapi di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur saat ini sebanyak 260 ribu ekor lebih, tersebar di 18 kecamatan.

Jumlah itu meningkat dibanding dua tahun lalu. Sebab, pada 2020, Dinas Peternakan Pemkab Bangkalan merilis, jumlah populasi sapi di kabupaten paling barat di Pulau Madura tersebut sebanyak 259.923 ekor. (ant)