Terasberita9.com, Bangkalan – Wakil Bupati (Wabup) Bangkalan Drs Mohni MM hadir pada acara Pendampingan Terpadu Percepatan Penurunan Stunting Propinsi Jawa Timur di kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Wabup Hadir bersama Wakil Bupati Pamekasan dan Wakil Bupati Sumenep.
Dalam kesempatan itu, Wabup Mohni mempresentasikan beberapa langkah yang sudah dilakukan oleh Pemkab Bangkalan untuk menekan angka Stunting. Mohni menjelaskan, upaya Pemkab menekan kasus Stunting salah satunya melalui pola triple helix. Triple Helix ini merupakan konsep kolaborasi atau kerja sama antara pemerintah, Universitas dan industri.
“Pemerintah sebagai pembuat kebijakan, Universitas sebagai pusat pengembangan penelitian, dan industri sebagai penyedia kebutuhan layanan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama,” jelasnya.
Berdasarkan data Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KB-PPPA) Bangkalan, pada tahun 2021, angka prevalensi kasus balita kerdil di Kabupaten Bangkalan sebanyak 38,9 persen dari total jumlah balita.
Jumlah ini jauh lebih tinggi dibanding tingkat prevalensi rata-rata di Jawa Timur yang hanya 23,5 persen 24,4 persen di tingkat nasional.
Upaya lain, lanjut Mohni Wabup, Pemkab telah membentuk tim pendamping keluarga yang bertugas melakukan pendampingan kepada keluarga yang anaknya mengalami kasus Stunting. Pemkab juga meminta agar instansi terkait sering melakukan audit penanganan kasus kekerdilan bagi balita yang ada di Bangkalan.
“Kami memerintahkan dan mengimbau seluruh OPD dan lembaga terkait dalam intervensi penurunan stunting, untuk dapat menyajikan data terpadu dan akurat terkait kasus stunting,” ujarnya. pemk