Terasberita9.com – Ekonom senior Faisal Basri menilai penyesuaian harga minyak merupakan fenomena global. Oleh karena itu kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi harus dipahami dengan baik. Menurutnya, kenaikan harga BBM sudah terjadi hampir di semua negara, termasuk produsen besar seperti Arab Saudi.
“Harga di Indonesia lebih murah dibandingkan produsen utama minyak, Arab Saudi,” kata Faisal kepada wartawan, Rabu (7/9).
Setelah kenaikan harga, pemerintah selanjutnya memitigasi dampak potensi meningkatnya inflasi serta mengurangi tekanan pada masyarakat yang rentan secara ekonomi.
“Gunakan semua instrumen untuk meringankan beban rakyat,” jelas Faisal.
Lebih lanjut, Faisal mengatakan, salah satu tujuan dari kebijakan subsidi adalah redistribusi, agar distribusi pendapatan menjadi lebih merata. Dengan menetapkan harga lebih murah, barang yang disubsidi menjadi dapat dijangkau oleh masyarakat yang miskin sekalipun.
“Subsidi BBM tampak tidak sejalan dengan tujuan tersebut karena ternyata orang miskin sedikit menggunakan BBM dari pada orang kaya. Sementara itu, subsidi BBM membutuhkan anggaran sangat besar,” ujar Faisal.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan subsidi BBM selama ini justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu yaitu pemilik mobil-mobil pribadi.
“Mestinya uang negara itu harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu,” ucap Jokowi. jp